Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

"Jebakan" Media Sosial

Di jaman saat ini, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki setidaknya satu akun media sosial. Bahkan masyarakat Indonesia terbilang "cerewet" di media sosial. Coba saja lihat di Twitter yang riuh ramai dengan twit dari masyarakat Indonesia. Apapun yang terjadi di Indonesia, bisa jadi pembahasan ramai di media sosial.  Media sosial saat ini menjadi gaya hidup bagi kebanyakan orang. Media sosial telah menjadi bagian dari hidup masyarakat modern saat ini. Setiap harinya media sosial menjadi tempat yang tidak hanya melampiaskan ataupun mencurahkan apa yang dirasa semata, juga sesuai namanya, menjadi sebuah sarana berinteraksi dengan banyak orang dengan lebih menyenangkan. Hanya saja, bagaikan sebuah sisi mata uang yang juga memiliki dua buah sisi. Media sosial pun kerap menjebak penggunanya, hingga terkadang tidak sadar melanggar beragam batasan ataupun aturan yang ada. Jebakan Anonim   Anonim banyak "berkeliaran" di media sos

Media Sosial, Identitas Kedua

Bangun tidur tadi pagi, saya dikejutkan dengan salah satu mention di Twitter saya. Ada yang mencari kontak ataupun alamat seseorang yang akunnya sudah tidak aktif beberapa bulan. Konon katanya, akun tersebut selingkuh dengan istrinya. Saya sendiri tidak membalas mention tersebut. Saya pribadi mengenal akun tersebut hanya di Twitter saja, tidak pernah bertemu secara langsung. Jadi, saya tidak bisa memberikan komentar apapun, serta tidak membalas mention tersebut. Hanya saja, hal ini menjadi menarik. Kala seseorang menghindar ataupun menghilang di dunia nyata, bisa jadi orang-orang yang berinteraksi dengannya di media sosial "diinterogasi" guna mencari ataupun melacak keberadaan orang tersebut. Seolah media sosial menjadi ajang untuk mencari serta melacak keberadaan sang pemilik akun yang tiba-tiba menghilang. Media sosial saat ini telah menjadi sebuah identitas kedua. Akun media sosial merupakan representasi dari tiap individu di dunia nyata. Oleh karena

Bertahan di Era Digital

Kita hidup di sebuah jaman yang tidak hanya bergantung pada tatap muka semata. Hampir semua serba mesin. Dari mulai dibangunkan oleh alarm, mengambil uang melalui ATM, bahkan berinteraksi melalui media sosial. Semua serba teknologi, yang memungkinkan orang dapat beraktivitas dengan mudah.  Era digital juga berarti saat dimana informasi begitu membanjiri. Informasi lebih mudah didapat dibanding dulu. Media sosial seolah menjadi alat berbagi informasi yang utama. Orang lebih memilih untuk mengakses internet guna mendapatkan informasi yang lebih cepat dibanding sarana lain seperti TV atau radio. Serba cepat. Era digital menuntut semuanya lebih cepat dan praktis. Seolah semua bergantung menggunakan ponsel pintar yang menjadi alat menjelajahi era saat ini. Hal-hal sederhana seperti memesan taksi sekalipun menggunakan aplikasi yang ada di ponsel pintar. Penggunaan data untuk menjelajah internet sekarang telah menjadi sebuah kebutuhan. Dulu mungkin orang memerlukan

Tiga Ponsel Andalan dalam Keseharian

Gambar
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pekerjaan saat ini tidak lepas ataupun sangat mengandalkan koneksi internet. Mobilitas tinggi mengharuskan saat ini kita harus senantiasa siap bekerja dimanapun dan kapanpun. Guna mendukung kegiatan sehari-hari, sayapun mengandalkan beragam perangkat yang bisa membantu pekerjaan ataupun keperluan lain.     1. Nokia C3-00     Bisa dibilang ini merupakan ponsel yang nanggung. Bukan tergolong ponsel pintar ( smartphone ), namun inilah ponsel yang hampir setiap saat saya sentuh saat bekerja. Ponsel ini sengaja hanya saya pakai untuk bertelepon dan sms. Koneksi internet sengaja tidak saya gunakan. Semata-mata agar supaya baterai bisa bertahan lama. Dan memang ponsel ini paling bisa diandalkan dari kekuatan daya. Dengan intensitas telepon serta sms yang tinggi, penggunaan ala saya, daya ponsel ini bisa sampai 16 jam. Selain itu, keypad QWERTY-nya begitu nyaman digunakan dan jarang salah ketik. Ponsel ini pernah sekali mengalami se

Media Sosial dan Rasa Percaya Diri

Media sosial perlahan mulai menjadi sebuah gaya hidup masyarakat saat ini. Perkembangan internet yang telah menyentuh beragam lapisan serta aspek kehidupan menjadikan media sosial tak hanya menjadi sebuah rutinitas namun juga kebutuhan serta gaya hidup. Apalagi dengan kemudahan akses internet saat ini, orang tak lagi bergantung pada koneksi melalui komputer, cukup simpel dengan ponsel pintar ( smartphone ). Kemudahan tersebut, menjadikan pengguna media sosial makin “gatal” dan kecanduan dalam meng- update akun media sosial. Rata-rata pengguna ponsel pintar menggunakannya untuk update status mereka, dari mulai yang jarang hingga setiap saat senantiasa berbagi. Media sosial memudahkan manusia untuk senantiasa berbagi. Sebagai makhluk sosial, sudah selayaknya media sosial menjadi sarana yang menyenangkan untuk saling berbagi pada satu sama lain. Dan sudah bukan rahasia lagi, media sosial telah meningkatkan rasa percaya diri penggunanya. Dengan menggunakan akun media sosial, e