Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Vlogging...

Video blogging (vlogging) sebenarnya sudah sejak beberapa waktu yang lalu telah ada. Vlogging menjadi salah satu alternatif nge-blog selain lewat tulisan. Berbeda dengan blog konvensional, vlogging menceritakan pemikiran seorang vlogger melalui video. Beberapa waktu lalu, vlogging banyak didominasi oleh komika. Maklum, mereka sering "guyon" sendirian melalui stand up comedy, jadi tak perlu susah-susah mereka membuat video blog. Kini, vlogging semakin berkembang dan menjadi trend. Mulai dari kalangan artis dan juga orang biasa berlomba-lomba membuat konten video dan diupload melalui situa jejaring sosial semacam Youtube misalnya. Vlogging menjadi trend setelah artis-artis ikut kegiatan ini. Belum lagi karena ponsel saat ini dilengkapi dengan kamera yang bisa merekam sebuah video. Tidak salah, dan bahkan fenomena vlogging ini semakin memberi warna dalam dunia digital. Orang tak lagi menghabiskan kuota internet hanya untuk chatting semata. Bahkan seiring dengan semakin

Media Sosial dan Anak-Anak

Media sosial saat ini, menjamur dimana-mana. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi ponsel yang senantiasa terhubung internet. Hampir semua orang menggunakan ponselnya untuk membuka akun media sosial yang dimiliki. Saat ini, orang tak hanya memiliki satu akun media sosial, Hampir semua media sosial membatasi usia penggunanya. Biasanya hanya yang berumur diatas 13 tahun yang diperbolehkan memiliki akun media sosial. Hanya saja, aturan ini kerap dilanggar. Banyak anak kecil yang sebenarnya belum cukup umur telah memiliki akun media sosial. Beragam niatannya, dari sekedar mencari teman dan bersosialisasi. Sebenarnya bukan tanpa alasan, media sosial membatasi umur penggunanya. Usia dewasa diatas 13 tahun dianggap pikirannya sudah cukup untuk membedakan hal benar  dan salah, serta sudah cukup matang secara umur. Namun, hal berbeda saat anak-anak menggunakannya. Media sosial merupakan sesuatu yang bebas. Berbeda dengan media konvensional yang memiliki aturan serta editor