My Nokia 230
Selain ponsel Android yg menjadi gadget utama (daily driver) saya juga masih menggunakan feature phone. Alasan utamanya tentu saja karena baterai yang tahan lama. Android saya dengan segala konektivitas dan "kecerdasannya" tidak bisa jauh-jauh dari charger. Sementara saya juga masih memerlukan fitur telepon yang bahkan bisa sampai beberapa jam. Ketika mengandalkan Android untuk menelepon tentunya juga menguras baterai lebih cepat. Sedangkan aktivitas saya kadang hingga larut malam. Karena beberapa alasan diatas, saya akhirnya memutuskan juga untuk menggunakan ponsel fitur. Nokia 230 akhirnya saya pilih untuk menemani smartphone saya. Untuk ponsel ini, saya biasanya men-charge baterai 2-3 hari sekali. Jauh lebih awet dibanding ponsel pintar. Tak perlu diadu, masalah fitur tentu saja berbeda jauh. Namun setidaknya saya masih bisa dihubungi melalui telepon dan SMS kala ponsel pintar saya nonaktifkan. Nokia 230 juga setidaknya mengajarkan saya untuk tidak terus-menerus melihat...