Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Samsung Z2 Pengganti Nokia Asha 501

Sudah sekira 3 tahun saya menggunakan Nokia Asha 501 sebagai ponsel kedua. Ponsel ini lumayan membantu beberapa urusan sehari-hari meski tidak "sepintar" Android tentu saja. Namun, beberapa bulan yang lalu, saya harus menyerah menggunakannya. Selain ponsel itu masih menggunakan jaringan 2G yang begitu tidak stabil digunakan di Indonesia, juga beberapa kerusakan telah ada seperti layar yang tidak responsif dan tombol back yang error. Saya memerlukan ponsel Nokia tersebut sebagai pendamping Android. Tentu hal yang saya andalkan adalah baterai yang lumayan awet. Disini, awet menurut saya tahan seharian ya, bukan harus bertahan berhari-hari. Toh juga tiap malam pasti kita charge ponsel. Hal yang lainnya adalah saya memerlukan Dual SIM. Saya memiliki dua nomor untuk bekerja dan keduanya harus aktif bersamaan. Karena pertimbangan tersebut, saya mulai mencari pengganti. Saya tertarik dengan LG L20. Ponsel Android mungil dari LG. Namun, karena sudah terlalu lama keluar, saya agak c

Privasi dan Ponsel

Belakangan ini penggunaan aplikasi perpesanan semacam WhatsApp semakin trend, dan fungsi penggunaannya pun semakin beragam. WhatsApp dapat digunakan untuk keperluan pribadi ataupun bisnis. Salah satu fitur WhatsApp yang belakangan makin populer adalah WhatsApp grup. Mungkin aplikasi lainnya memiliki fitur ini pula, namun menurut saya fitur grup di WhatsApp memiliki keunikan tersendiri. "Tempat" Rapat yang Tepat Beragam penggunaan WhatsApp grup, seperti untuk teman sepermainan, alumni sekolah, bahkan untuk sebuah perusahaan. WhatsApp grup menjadi sangat populer salah satunya juga karena beberapa perusahaan memilih menggunakan sarana ini karena dinilai lebih efektif. Dalam satu perusahaan tentunya masing-masing telah mengetahui nomor telepon anggotanya, hingga menjadikan WhatsApp grup lebih nyaman dan privasi untuk digunakan. Karena menjadi tempat rapat yang efektif inilah, penggunaan WhatsApp telah menjadi aplikasi wajib di setiap ponsel pintar. Dengan demikian, penggunaan

Memanfaatkan Internet dengan Maksimal

Kita beruntung hidup di jaman serba online. Saat ini, online di internet telah menjadi hal yang lumrah. Sudah beragam kegiatan bisa dilakukan melalui internet. Dengan semakin banyaknya pengguna ponsel pintar maka penetrasi penggunaan internet pun semakin berkembang. Namun, rasanya masih banyak potensi memaksimalkan penggunaan internet yang belum dieksplorasi. Belajar dari Internet Google sebagai mesin pencari adalah sebuah pencapaian internet yang luar biasa. Darinya, orang dari kalangan manapun bisa belajar dan mencari apapun di internet. Browser dan juga Google merupakan kolaborasi yang cocok untuk pengguna internet untuk belajar. Saat ini belajar tak hanya terbatas dengan membaca buku, namun juga mencari informasi di internet secara lebih komprehensif. Saya sendiri sering sekali mencari kosakata baru yang belum paham melalui internet. Sekarang dipermudah, tak perlu bertanya pada orang yang lebih cerdas, bahkan dengan bantuan jari kita tinggal mengetikkan kata kunci ( keyword ) di

Ponsel 3 Juta Rupiah Keatas Itu Kemahalan

Berapa anggaran Anda membeli ponsel? Bagi golongan menengah keatas tentunya membeli ponsel flagship brand besar seperti Samsung dan juga Apple pastinya menjamin kualitas yang mumpuni. Membeli ponsel andalan mereka tentunya menjamin penggunaannya nyaman dan bisa dipakai "apa saja". Namun, saya pribadi masih menilai menggunakan ponsel dengan spesifikasi monster serta harga mahal tersebut terasa seperti sebuah kemubaziran. Faktor utama sih sebenarnya secara finansial saya belum mampu membeli ponsel seharga tersebut. Namun ada juga alasan lainnya. Ponsel Saat Ini Lebih Beragam Ponsel flagship brand besar memang menggiurkan. Ponsel-ponsel tersebut bisa dipakai lama bahkan hingga 3-5 tahun . Berbeda dengan ponsel murah yang bisa dipakai lebih dari satu tahun pun sudah lumayan. Namun, ponsel saat ini begitu beragam dan banyak pilihan. Ketika performa sebuah ponsel mulai menurun, kini banyak sekali pilihan penggantinya. Jadi, masihkah tidak bosan dalam menggunakan ponsel flagship

Jejak Digital

Manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa datang. Uniknya, di era teknologi informasi seperti saat ini, masa lalu seseorang bisa membayangi masa depannya. Dan tentu saja, terkadang tidak dia perkirakan. Bayangan masa lalu, terutama sejarah dia saat online di internet, apa yang dia posting dan tulis, bisa jadi akan tersimpan dan terbaca oleh orang lain. Apa yang pernah dia tulis di internet bisa menjadi sebuah jejak. Inilah yang dinamakan jejak digital. Dan jejak digital akan senantiasa ada, meskipun sudah dihapus, bisa saja ada orang lain yang menyalin jejak tersebut guna menyerang individu tersebut di masa depan. Apalagi di era keterbukaan informasi seperti saat ini memungkinkan orang membongkar aib yang sekarang lebih mudah didapat. Tidak ada orang yang tanpa cela. Pun semua orang memiliki kekurangan dan mungkin masa lalu. Sungguh sebuah hal yang rasanya kurang bijak bila menyerang seseorang dengan masa lalunya. Siapapun orangnya, memiliki hak untuk berubah. Saya

Harga Sebuah Kecanggihan Teknologi

Kita ketahui bersama belakangan ini dunia diramaikan dengan kasus meledaknya ponsel Samsung Galaxy Note 7. Kasus sungguh mengejutkan karena menimpa sebuah brand global yang kerap merajai pasar penjualan ponsel. Pun dengan series Note yang sebenarnya masuk kategori flagship, membuat publik seolah tidak percaya. Namun sejatinya kasus "memalukan" seperti ini bukan yang pertama. Ponsle sepremium iPhone pun pernah dianggap gagal setelah iPhone 6 ternyata mudah dibengkokkan. Mari sejenak melupakan dulu kasus-kasus tersebut. Pada hakikatnya seseorang menginginkan sebuah kesempurnaan. Pun saat memilih ponsel. Para produsen pun saling berlomba menciptakan ponsel secanggih mungkin demi mengikat para konsumen agar lebih loyal. Apalagi sebenarnya persaingan di pasar ponsel begitu ketat, sekali tertinggal langkah inovasi, maka akan semakin sulit mengejar para pesaing. Namun tentu ada harga yang harus dibayar. Dibalik kecanggihan ponsel, pasti harus ada sesuatu untuk dikorbankan. Misalny

Mengatasi Gagal Browsing di LG Magna

Sudah beberapa minggu saya dipusingkan dengan masalah di ponsel saya. Saya menggunakan LG Magna selama 1 tahun ini dan selama ini tidak mengalami kendala berarti, hingga masalah ini terjadi. Saya selalu gagal browsing bila membuka link dari Twitter. Seperti biasa, link dari Twitter biasa disingkat menjadi t.co/blablabla. Nah bila ketemu link ini tidak bisa dibuka. Pun dengan menyalin tautan dan menempelkan di browser tetap tidak bisa diakses. Saya pun mencoba untuk mencari cara mengatasinya dengan googling, namun hasilnya nihil. Mungkin dari sekian pengguna LG Magna hanya saya yang mengalami masalah ini. Karena masih disibukkan dengan beragam pekerjaan, akhirnya saya coba mengakalinya dengan mem-bookmark tautan yang saya inginkan ke aplikasi Pocket. Langkah selanjutnya saya membaca tautan tersebut melalui Pocket. Lumayan, hampir semua link bisa terbaca, meski tidak praktis dan kadang ada beberapa artikel yang terpotong. Cukup lama, mungkin hingga seminggu saya menggunakan cara ini.

Sulit, Namun Konsumen Menuntut Kesempurnaan

"Pembeli adalah Raja". Ungkapan ini tentu sering Anda dengar. Ungkapan tersebut seolah menjadi bahan utama para pemasar dalam memasarkan produknya. Pokoknya, pembeli harus puas dengan barang dan jasa yang kita jual. Syukur-syukur mereka bersedia membeli lagi dan menjadi konsumen yang loyal. Prinsip di atas pun kini bisa diterapkan pada industri telekomunikasi. Para operator saling berlomba untuk memuaskan para pelanggan agar tidak lari ke "produk sebelah". Mereka mengerahkan segala upaya termasuk banting harga untuk menjaring konsumen sebanyak mungkin. Di dalam ilmu pemasaran dikenal istilah "Marketing Mix" yang berfokus pada empat hal: Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi. Di usaha jasa seperti telekomunikasi terkadang ditambah: Orang-orang yang melayani, Layout tempat, dan Proses jasa. Ketujuh marketing mix tersebut dituntut sempurna untuk memuaskan konsumen hingga menjadi loyal. Hanya saja, beberapa operator telekomunikasi saat ini menurut saya ter

Fungsi Sebuah Ponsel Pintar

Katanya ponsel pintar mengakomodir segenap kebutuhan penggunanya. Saking intensnya penggunaan ponsel pintar dewasa ini, menjadikan setiap orang merasa wajib untuk memilikinya. Perkembangan ponsel pintar tak lepas dari semakin meningkatnya penggunaan internet dalam setiap kebutuhan. Beragam keperluan saat ini bersinggungan dengan kebutuhan internet. Dan syukurnya, ponsel pintar mampu mengakomodirnya dengan baik. Browsing Kebutuhan paling dasar dalam menggunakan internet. Browser menjadi alat utama dalam menjelajah internet. Browser mengakomodir beragam kebutuhan dalam berselancar di internet tanpa bergantung aplikasi. Meski tidak sesempurna aplikasi asli, namun setidaknya browser mampu membuka beragam website semisal media sosial seperti facebook.com dan juga twitter.com . Beberapa tahun yang lalu, penggunaan internet hampir semua dilakukan melalui browser. Kala itu, menggunakan internet hanya terbatas pada komputer. Kalaupun ada yang bisa diakses melalui ponsel, juga sangat tergant

"Mengakali" Ponsel dengan Memori Pas-Pasan

Berapa memori internal ponsel yang Anda butuhkan? Susah menjawabnya. Dewasa ini kebutuhan ruang penyimpanan makin besar. Maklum, dengan mudahnya akses internet, hadirnya 4G dengan promo dari beragam operator cukup menggiurkan untuk mengunduh berbagai macam hal. Belum lagi resolusi kamera ponsel yang makin besar berakibat ukuran ponsel makin besar pula hingga memakan banyak ruang penyimpanan. Saya tak terlalu suka menyimpan beberapa data terutama foto yang dimiliki di memori eksternal (kartu sd). Bukannya apa, saya memiliki pengalaman buruk dengannya. Pernah membeli memori abal-abal hingga kemudian rusak serta data yang ada tidak dapat terselamatkan semua. Dan karena memori internal ponsel saya cukup kecil (5 GB), mau tidak mau saya mencoba mengakalinya. 1. Penyimpanan Awan ( Cloud ) Ini penyelamat saya. Penyimpanan cloud adalah tempat saya menyimpan beragam data penting seperti foto. Untuk menyimpan foto-foto yang dimiliki, saya memilih Flickr. Alasannya sederhana, karena aplikasi b

Ponsel Pintar

Sudah seminggu ini saya menggunakan ponsel Samsung Z2. Tidak, saya tidak akan me-review ataupun menceritakan tentang ponsel batu saya tersebut. Ponsel Samsung Z2 saya gunakan sebagai ponsel kedua, dimana saya maksimalkan untuk telepon, SMS, dan juga berkirim WhatsApp. Ya, cuma itu kebutuhan saya yang terakomodir oleh si mungil Samsung Z2, sambil sesekali pula saya gunakan untuk browsing. Barusan saya merasa agak jengkel, saat orang mengatakan bahwa ponsel saya itu bukan masuk kategori ponsel pintar (smartphone). Menurut orang tersebut, ponsel yang tidak bisa digunakan untuk berkirim Blackberry Messenger (BBM) bukan masuk kategori ponsel pintar. Saya belum mencari definisi ponsel pintar itu apa (mungkin nanti Wikipedia dapat membantu), namun mengartikan ponsel pintar hanya dengan kemampuan berkirim BBM, menurut saya kok terkesan merendahkan kemampuan ponsel itu sendiri. Saya masih mengapresiasi dan sejauh ini puas menggunakan ponsel Samsung Z2 tersebut. Kekurangan yang amat mengganggu

Sosial Media untuk yang Sudah Dewasa

Apa tujuan Anda memiliki akun media sosial? Untuk sekedar berbagi informasi dan berinteraksi? Itu alasan umum banyak orang membuat sebuah akun media sosial. Akun media sosial seolah menjadi KTP kedua. Sosial media kini pun melekat pada sebuah identitas seseorang. Mengecek, berbagi status, dan lain sebagainya kini menjadi aktivitas wajib seseorang melalui akunnya. Apalagi ponsel pintar kini mendukung pemanfaatan aplikasi media sosial secara lebih baik. Itu saja? Ternyata tidak. Beragam alasan orang membuat sebuah akun media sosial. Dari berniat baik hingga berniat jahat (benar, ini ada), dari iseng hingga berniat untuk bisnis maupun hanya untuk bersosialisasi. Macam-macam alasan orang dalam memiliki sebuah akun juga membuat adanya pergeseran fungsi dan beberapa media sosial telah memiliki beragam fitur tambahan guna mengakomodir setiap kebutuhan penggunanya. Misalnya saja Facebook baru-baru ini membuat terobosan bagi penggunanya untuk jual beli online dan lain sebagainya. Kembali ke a

Perlunya Membawa Charger Ponsel

Suatu ketika, ponsel saya begitu sibuk-sibuknya. Dari pagi hingga sore penuh dengan panggilan dan pesan terkait urusan kantor, belum lagi internet yang senantiasa ON, membuat baterai ponsel jadi cepat kehabisan daya. Dan masalah tak berhenti sampai disitu, saya harus memiliki janji bertemu dengan teman-teman di waktu makan malam. Alhasil, ponsel saya pun mati dan tak dapat digunakan selama beberapa waktu. Era ponsel pintar saat ini menciptakan dualisme kebutuhan akan perangkat telekomunikasi. Performa ponsel yang semakin "cerdas" mengakibatkan perlu adanya daya yang lebih besar pula. Karena kebutuhan yang senatiasa ON tersebutlah, maka baterai ponsel pintar saat ini terbilang besar dibanding jaman dulu. Kapasitas baterai ponsel saat ini telah menyentuh ribuan mAh. Namun, dikala sibuk, kebutuhan daya sebesar itu tetap saja kurang. Solusinya mungkin adanya powerbank, namun menurut saya, hal tersebut kurang praktis. Prinsip mobilitas ponsel dan kesederhanaan dalam pemakaian, men

Tiga Aplikasi Ponsel Pintar Terbaik untuk Produktivitas (Menurut Saya)

Sekarang era ponsel pintar. Penggunaan ponsel yang satu ini sudah menjadi kelaziman dimanapun. Penggunaan ponsel pintar sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya untuk dalam produktivitas. Tidak hanya sekedar untuk chatting semata. 1. Browser Semua ponsel pintar harus (dan pasti) memiliki browser bawaan ataupun pihak ketiga. Di era internet seperti saat ini, ada baiknya kegiatan mencari informasi harus benar-benar memanfaatkan browser. Di internet terdapat jutaan informasi yang bisa dimaksimalkan untuk produktivitas kita yang lebih baik. Browser selayaknya menjadi andalan utama dalam menggali informasi. 2. Notes : Keep, Evernote, dll Aplikasi penting menurut saya yang berikutnya adalah notes. Kita sadari bahwa ingatan manusia terbatas. Guna menyimpan semua ide ataupun catatan ada baiknya kita menulisnya di notes. Bila notes bawaan ponsel dirasa tidak memungkinkan, saat ini terdapat beragam aplikasi pihak ketiga yang dapat dibuka di platform ataupun perangkat yang

Antara Kecepatan dan Keakuratan

Era digital saat ini memungkinkan segala sesuatunya berjalan dengan begitu cepat. Sebuah kejadian yang berlangsung di suatu tempat pun akan cepat menyebar dan menjadi viral hanya dalam hitungan beberapa jam, bahkan menit saja. Internet telah mengubah semua hal menjadi serba mudah dan cepat. Mudah dalam berbagi serta cepat dalam menjangkau semua lini. Kolaborasi internet dan media sosial telah menjadi sebuah hal yang unik memainkan peran era digital saat ini. Penetrasi ponsel pintar dari waktu ke waktu serta menjamurnya penggunaan media sosial telah membuat adanya banjir informasi. Tiap saat ketika kita membuka akun media sosial maka akan kita temui beragam informasi. Bahkan, beberapa informasi tersebut bersifat real time, atau hanya hitungan beberapa waktu yang lalu telah terjadi. Apakah semua informasi tersebut tepat? Belum tentu. Internet dan media sosial memungkinkan orang untuk dapat saling berbagi informasi. Bahkan terkadang informasi yang dibagikan di media sosial memiliki pen

#DaripadaNunggu Enaknya Ngapain?

Indonesia, dalam hal ini khususnya Jakarta merupakan sebuah wilayah yang amat padat. Jutaan mungkin orang-orang menggantungkan hidupnya, mencari nafkah di Jakarta. Kota Jakarta yang terbatas akhirnya diserbu oleh orang-orang dari berbagai daerah dengan tujuan untuk bekerja. Makanya tak heran, kepadatan ini membuat kemacetan dimana-mana tak dapat dihindari. Bahkan ada anggapan bahwa bekerja di Jakarta itu serasa "Tua di Jalan". Bukan ungkapan lebay, namun memang demikianlah keadaanya. Kemacetan serta kepadatan telah menyebabkan waktu terbuang banyak. Waktu yang sebenarnya bisa dilakukan untuk kegiatan produktif, jadi serasa terbuang percuma. Berawal dari keresahan tersebut, dengan tagar #DaripadaNunggu, Opera Indonesia meluncurkan sebuah website khusus, www.daripadanunggu.com . Situsnya sendiri cukup keren menurut saya, berisi video interaktif yang mengajak pengunjungnya untuk senantiasa berpikir secara produktif. Ide Opera menciptakan kampanye #DaripadaNunggu ini patut diap

Gara-Gara Internet

Beberapa waktu yang lalu, saya mampir ke toko koran untuk membeli sebuah tabloid. Karena saya sudah mengenal sang penjual, aktivitas lain selain membeli tabloid juga kami gunakan untuk saling mengobrol. "Jualan koran sekarang sepi bang", kata penjual itu. Memang sejak adanya internet, dia sering mengeluh jika pendapatannya berjualan koran tak sebesar dulu lagi. Beberapa kantor sekitar lapaknya pun tak lagi berlangganan koran. "Tapi saya juga sadar bang, kalau koran tak lagi diminati", lanjutnya. Dia menyadari betul bahwa penetrasi internet begitu pesat, jauh meninggalkan media-media konvensional yang lain. Jangankan koran, televisi yang pernah jadi primadona pun makin sepi penonton. Internet memang menjadi sebuah fenomena yang memukau. Kehadirannya mampu menyingkirkan kebutuhan orang akan media-media lainnya. Tak hanya berfungsi sebagai media informasi saja, internet juga memiliki utilitas yang lain. Bahkan internet lebih cepat dibanding media yang lain. Kejadian

SHAREit

Ini postingan curhat. Selama ini saya memiliki aplikasi yg sering dianggap remeh. Aplikasi ini namanya SHAREit. Menurut saya, aplikasi SHAREit sudah selayaknya ada di setiap ponsel Android. Belakangan ini, aktivitas saya amat terbantu dengan hadirnya aplikasi ini. Sesuai namanya, SHAREit merupakan aplikasi berbagi file. Dan uniknya, file apapun bisa saling berbagi dengan memanfaatkan paket data (wifi hotspot), aplikasi ini jauh lebih baik ketimbang menggunakan aplikasi konvensional macam bluetooth. Saya belum mencoba aplikasi yang lain. Rencananya saya akan mencoba aplikasi lainnya sebagai pembanding mana yang lebih baik. Untuk saat ini, aplikasi SHAREit masih saya anggap aplikasi yang keren di Android ataupun iOS. Dengan adanya aplikasi ini berbagi file jadi lebih mudah. Bila lupa memback-up data, kita pun bisa memindahkan dari ponsel lama ke ponsel baru dengan mudah. Dan lebih bagusnya aplikasi ini free serta bisa didownload dengan bebas. Aplikasi ini bisa dioptimalkan untuk keper