Harga Sebuah Kecanggihan Teknologi
Kita ketahui bersama belakangan ini dunia diramaikan dengan kasus meledaknya ponsel Samsung Galaxy Note 7. Kasus sungguh mengejutkan karena menimpa sebuah brand global yang kerap merajai pasar penjualan ponsel. Pun dengan series Note yang sebenarnya masuk kategori flagship, membuat publik seolah tidak percaya. Namun sejatinya kasus "memalukan" seperti ini bukan yang pertama. Ponsle sepremium iPhone pun pernah dianggap gagal setelah iPhone 6 ternyata mudah dibengkokkan.
Mari sejenak melupakan dulu kasus-kasus tersebut. Pada hakikatnya seseorang menginginkan sebuah kesempurnaan. Pun saat memilih ponsel. Para produsen pun saling berlomba menciptakan ponsel secanggih mungkin demi mengikat para konsumen agar lebih loyal. Apalagi sebenarnya persaingan di pasar ponsel begitu ketat, sekali tertinggal langkah inovasi, maka akan semakin sulit mengejar para pesaing.
Namun tentu ada harga yang harus dibayar. Dibalik kecanggihan ponsel, pasti harus ada sesuatu untuk dikorbankan. Misalnya saja ponsel saat ini rata-rata memiliki baterai yang besar, biasanya diatas 1500 mAh. Padahal, beberapa tahun yang lalu, feature phone dengan baterai berkapasitas hanya ratusan mAh bisa bertahan berhari-hari. Namun semakin canggih sebuah ponsel maka akan semakin besar daya yang dibutuhkan. Daya besar itu digunakan agar ponsel pintar tetap dapat lancar menggunakan kepintarannya. Dengan evolusi baterai yang semakin besar, maka semakin mahal pula harga ponsel pintar saat ini.
Sudah bukan menjadi rahasia bahwa kebanyakan pengguna ponsel merupakan salah satu individu yang sibuk. Mereka senantiasa mengecek ponsel pintarnya setiap ada notifikasi. Selain itu, ponsel pintar juga membutuhkan data internet yang senantiasa terhubung. Karena sejatinya nyawa dari ponsel pintar adalah koneksi internet. Tanpa itu, ponsel sepintar apapun seolah tiada guna.
Seperti disinggung diatas, apalagi dengan konektivitas yang semakin canggih, tentunya daya yang dibutuhkan tentu makin besar. Akhirnya manusia pun berinovasi dengan menciptakan powerbank dan juga fitur pengisian cepat ( fast charging) bagi para pengguna yang sibuk yanh harus senantiasa tak bisa melepaskan diri dari ponsel pintarnya.
Akhirnya dibalik sebuah kecanggihan ada sebuah harga yang harus dibayar. Samsung misalnya yang ingin lebih memaksimalkan fitur pengisian pintarnya tak hanya harus ditebus dengan harga yang mahal, namun juga ternyata berakibat meledaknya ponsel flagship andalan mereka yakni Samsung Galaxy Note 7.
Berinovasi sah-sah saja, bahkan merupakan sebuah keharusan bagi setiap orang. Apalagi di pasar ponsel pintar dengan persaingannya yang begitu ketat. Namun, quality control tetaplah harus menjadi prioritas. Setiap sebuah inovasi pastilah akan ada sesuatu yang harus dikorbankan. Dan sungguh bukan pilihan yang bijak jika konsumen yang harus dirugikan.
*) Ditulis menggunakan ponsel LG Magna yang bukan ponsel flagship, namun tidak meledak
Komentar