"Mengakali" Ponsel dengan Memori Pas-Pasan

Berapa memori internal ponsel yang Anda butuhkan? Susah menjawabnya. Dewasa ini kebutuhan ruang penyimpanan makin besar. Maklum, dengan mudahnya akses internet, hadirnya 4G dengan promo dari beragam operator cukup menggiurkan untuk mengunduh berbagai macam hal. Belum lagi resolusi kamera ponsel yang makin besar berakibat ukuran ponsel makin besar pula hingga memakan banyak ruang penyimpanan.

Saya tak terlalu suka menyimpan beberapa data terutama foto yang dimiliki di memori eksternal (kartu sd). Bukannya apa, saya memiliki pengalaman buruk dengannya. Pernah membeli memori abal-abal hingga kemudian rusak serta data yang ada tidak dapat terselamatkan semua. Dan karena memori internal ponsel saya cukup kecil (5 GB), mau tidak mau saya mencoba mengakalinya.

1. Penyimpanan Awan (Cloud)

Ini penyelamat saya. Penyimpanan cloud adalah tempat saya menyimpan beragam data penting seperti foto. Untuk menyimpan foto-foto yang dimiliki, saya memilih Flickr. Alasannya sederhana, karena aplikasi besutan Yahoo ini memiliki kapasitas gratis yang besar yakni 1 TB. Sebenarnya ini merupakan situs berbagi foto macam Instagram, namun saya memilih menggunakannya secara pribadi untuk menyimpan foto-foto yang saya miliki.

Kelemahannya adalah, cloud memaksa kita berbagi data yang dimiliki. Mau tak mau mereka akan melihat data yang kita bagikan. Untungnya saya bukan "orang penting" dan tidak ada dokumen negara yang saya bagikan.

Kelemahan berikutnya adalah kita jadi tergantung dengan cloud. Jika suatu saat cloud yang kita gunakan layanannya tersebut berhenti beroperasi, maka kita akan direpotkan untuk mengunduh semua data yang telah kita simpan. Makanya, tiap ada berita akuisisi Yahoo, saya agak khawatir.

Namun saya tetap bersyukur dengan hadirnya layanan penyimpanan ini. Setidaknya bisa menghemat memori internal ponsel yang saya miliki. Kini galeri saya bersih, saya tidak pernah lagi menyimpan foto di ponsel. Sinkronisasi otomatis di cloud senantiasa saya aktifkan, ya meskipun sebagai kompensasinya, kuota data saya terpakai untuk mengunggahnya, saat tidak ada wifi.

2. USB OTG (On The Go)

Dulu, support OTG tidak masuk dalam pertimbangan kala saya membeli ponsel. Namun kini, menurut saya ini adalah fitur wajib yang harus ada di setiap ponsel. Data-data saya kebanyakan tersimpan di flashdisk. Mengingat trauma saya terhadap kartu sd diatas, saya memilih menggunakan flashdisk original asli dari merk terpercaya. Jadi, selain menyimpan di cloud, backup offline tetap aman di flashdisk. Kapanpun perlu membukanya di ponsel pintar, tinggal colok dengan bantuan USB OTG.

Saat ini bermacam-macam ponsel memiliki memori internal terbatas serta meniadakan slot memori eksternal. Jadi, cara saya mengakalinya diatas bisa dijadikan salah satu pertimbangan. Kini, tak perlu lagi kesulitan dimana kita harus menyimpan data serta foto-foto penting yang kita miliki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Review 4Connect Audio Receiver