Ganggu Jam Tidur, Habiskan Waktu, Namun Kita Menyukainya
Ketika masih kecil, saya jarang bermain di luar rumah. Kebanyakan waktu saya habiskan di depan televisi. Saya masih ingat, dari sejak televisi hanya 1 channel, dan pemiliknya diwajibkan membayar iuran televisi tiap bulannya. Jangankan banyak channel, pemilik televisi berwarna pun hanya beberapa, kebanyakan hitam putih, jarang dinyalakan, acara favorit cuma berita dan acara khusus anak-anak di hari Minggu saja. Jika ingin mendapat banyak chanel, orang yang mampu biasanya menggunakan parabola, dan harganya lumayan mahal kala itu. Pertengahan tahun 1990an baru mulai berkembang, channel-channel baru bermunculan, acara lebih variatif dan iuran televisi juga sudah tidak ada lagi. Era baru kembali dimulai, televisi tidak hanya menjadi simbol status. Televisi menjadi teman sehari-hari, menjadi sumber utama informasi dan hiburan. Radio mulai jarang digunakan, bahkan jikapun ada tak lebih sebagai 'pendamping' televisi. Kemudian komputer (dan) internet mulai berkembang, sedikit ...