Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi
Saya mengenal internet 11 tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 2000. Waktu itu saya masih SMP. Saat itu, kecepatan internet tidak seperti sekarang, saya masih ingat saat membuka web tim Juventus saja memakan waktu lebih dari setengah jam. Tidak seperti sekarang pula, saat itu internet hanya ‘makanan’ orang tertentu saja. Tidak semua orang mengenal internet, pun tidak semua orang menggunakannya. Jika Anda membandingkan kondisi sekarang dengan 11 tahun lalu tersebut, beda jauh deh.
Seperti halnya teknologi lainnya, internet put berkembang dengan cepat. Yang dulunya hanya beberapa orang yang menggunakan, sekarang hamper semua orang. Yang dulunya hanya bisa dilakukan di depan computer, sekarang mulai bermunculan banyak gadget dari mulai ponsel, ipad, dsb yang bisa membuka internet. Yang dulunya golongan menengah ke atas yang menggunakannya, sekarang bahkan anak SD pun bisa.
Seperti dijelaskan dalam buku linimas(s)a, banyak sekali fungsi dan manfaat yang bisa diambil dari sebuah teknologi yang bernama ‘internet’. Namun sama halnya dengan teknologi lainnya, perlu kejelasan dan kedewasaan pula dalam menggunakannya. Internet bagaikan pisau bermata dua, memiliki keuntungan dan juga kerugian masing-masing. Semua bergantung pada orang yang menggunakannya. Baiklah, saya akan coba mereview hal apa saja yang bisa kita lakukan dengan yang namanya internet.
You Can Share Anything in Internet, But…
Sebenarnya inti dari dunia maya bernama internet adalah kita berbagi dengan orang lain. Dulu dalam berkomunikasi (berbagi pikiran) orang berkirim surat dengan pos. Media tersebut pun lambat laun mulai dilupakan orang dengan adanya e-Mail. Semua bisa dilakukan dengan lebih cepat. Apapun bisa kita bagi, misalnya dengan gambar di Picassa, video di Youtube, dan sebagainya. Sisi positifnya bisa kita lihat, mungkin kita sekarang tidak kenal dengan Justin Bieber, Shinta-Jojo, Briptu Norman, jika mereka tidak share bakat mereka dengan bantuan internet.
Namun seperti yang saya katakan sebelumnya, selalu ada kekurangan dalam setiap penggunaannya. Seperti kita ketahui bersama, kita bisa menemukan apa saja, kita bisa berbagi apa saja di internet. Namun, tetaplah berhati-hati, internet tentu saja sebuah dunia maya yang belum kita kenal sepenuhnya. Berjuta karakter manusia berkumpul disini dan inilah yang harus kita pelajari, kewaspadaan tersebut sangat mutlak diperlukan.
1. Waspada dengan Privasi Anda
Ingat dengan kasus video-video porno di kalangan artis, maupun politisi yang beredar di internet? Ya itulah salah satu kekejaman internet. Masih ingatkah pula dengan pelanggaran privasi nasabah sebuah bank swasta, yang dengan senjata internet, sang pelaku bisa meraup uang haram dengan membobol dana nasabah? Belum lagi kasus pelanggaran privasi di beberapa jejaring social. Siapakah yang salah? Pelaku, tentu saja salah memasuki area privasi orang lain, namun tahukah Anda, bahwa kesalahan utama terletak pada diri kita sendiri. Diri kita yang tidak belum cerdas dan dewasa untuk mengetahui mana yang pantas dishare mana yang tidak. File pribadi dan nomor PIN bank misalnya, hendaknya kita lebih cerdas dalam menyimpan. Inilah kelemahan kita, yang belum cerdas dalam menyikapi.
2. Kenali Teman, Kenali Lawan
Sebenarnya jujur saya bingung member sub judul, namun intinya gini, internet adalah sebuah ‘dunia lain’ di sini banyak kita jumpai ribuan bahkan jutaan orang. Ingatkah dengan kasus kejahatan seperti penculikan dan prostitusi melalui media jejaring social? Bila dicermati, kasus-kasus tersebut banyak menimpa remaja, dimana pola pikir belum dewasa dan matang. Mereka sebenarnya masih memerlukan bimbingan orang tua dalam bergaul, termasuk di dunia maya, bukannya ‘dipaksakan’ menikmati teknologi yang memerlukan pola pikir dewasa dengan terlalu bebas seperti ini. Orang tua memang hidup di zaman berbeda ketika mereka remaja, namun bukan berarti mereka tidak tahu menahu tentang apa yang dilakukan putra putrinya. Dalam kesempatan ini saya mengajak semua orang tua, mari kita lebih mengenal ‘dunia baru’ putra putri kita yang bernama internet. Jangan biarkan mereka berpetualang sendiri, berikan perhatian pada mereka agar lebih cerdas dalam mencari pengetahuan dan bergaul dengan orang lain di internet.
3. Dunia Sebenarnya Bukan Internet, Kawan
Dengan adanya internet, ‘silaturahim’ terlihat sebagai hal sepele, bagaimana tidak kita bisa berkomunikasi dengan teman yang jauh maupun dekat, cukup dengan chatting depan komputer. Mengucapkan selamat ulang tahun pun cukup dengan menulis status di jejaring social maupun dengan berkirim email. Memang banyak memiliki kegunaan yang luar biasa, namun tidakkah kita sadari, dengan penemuan ini membuat kita malas bersosialisasi? Kita jarang bertemu langsung dan lebih memilih bicara melalui internet meskipun teman kita hanya beberapa blok dari tempat kita. Ketahuilah kawan, sebenarnya akan lebih bermakna jika sesekali kita bertemu langsung dan menghabiskan waktu dengan orang yang kita cintai.
Begitulah internet, sebuah dunia baru yang telah tercipta. Sebuah media yang memang untuk itulah diciptakan. Sebuah dunia yang member kebebasan pada kita untuk berbagi apapun, untuk bebas melakukan apapun. Namun, tentu saja kita tetap tinggal di sebuah dunia nyata, yang memiliki hukum di dalamnya. Dunia maya memang menjamin privasi kita, selama kita bisa mengatur untuk tidak mempublikasikan hal yang bersifat pribadi. Namun setiap ekspresi yang kita lakukan tetap ada hukum dan peraturan yang mengatur. Sebagai contoh di Negara kita terdapat UU ITE, yang mengatur ‘etika’ kita berkomunikasi secara virtual. Ada juga koridor-koridor moral dan etika yang tetap harus kita junjung meski kita di dunia maya sekalipun.
Kebebasan berekspresi dijamin oleh undang-undang di Negara kita, namun tentu saja bukan kebebasan yang terlalu kebablasan. Kebebasan yang tetap menghargai privasi orang lain. Menggunakan internet secara lebih bijak adalah cirri pribadi netter yang dewasa. Internet adalah hal yang menyenangkan untuk dijelajahi. Contoh ; kita bisa mengetahui tentang ‘The Great Wall’ tanpa mengeluarkan uang banyak dan jauh-jauh ke Cina. Kita bisa berkomunikasi dengan artis, maupun politisi dengan menyapa mereka melalui akun twitter. Inilah keunggulan internet, sesuatu yang telah saya kenal selama lebih dari sebelas tahun. Dulu ketika saya mulai mengenal internet, saya bahkan tidak membayangkan bisa mengenal hingga seperti sekarang. Saya bahkan tidak pernah terbayang tulisan saya sekarang dibaca banyak orang, berdebat dengan menteri dan anggota dewan dengan media twitter. Sungguh sebuah penemuan yang luar biasa, sebuah penemuan yang hendaknya kita syukuri dan kita gunakan secara lebih bijak.
Namun sayangnya, kebebasan berkespresi sekarang kadang melampui batasan. Sebagai contoh ; kadang hak cipta tidak dihiraukan. Plagiatisme, pembajakan dan copy paste secara sembarangan merajalela. Berapa banyak MP3 bajakan beredar? Berapa banyak mahasiswa download artikel di internet dan langsung copy paste secara vulgar untuk tugasnya? Berapa banyak pula orang mengcopy paste apa yang dia dapat tanpa mencantumkan sumbernya? Inilah dinamika internet yang kadang memiliki dampak negative? Kenapa bisa begitu? Jawabannya karena pola pikir kita yang belum ’dewasa’ dalam menggunakannya.
Internet adalah sebuah media yang user friendly. Semua orang bisa menggunakannya. Bahkan saya bisa mengatakan, amat rugi orang yang tidak menggunakannya secara maksimal. Ibaratnya perut kita lapar dan ada hidangan di depan kita. Internet telah menjadi sebuah media yang menyajikan apa saja dbutuhkan. Sangat berbeda dengan 11 tahun yang lalu ketika saya pertama kali mengenal internet, sekarang internet jauh lebih berkembang dan luas. Sekarang internet telah menyentuh lapisan masyarakat di internet bahkan tukang becak pun menggunakan internet untuk bekerja. Sekarang banyak pula orang menggunakan internet untuk diskusi, untuk berbelanja dan berjualan, semua hal yang nyaris tidak kita pikirkan di masa yang lalu. Intenet sekarang menjadi bagian dari diri kita yang harus dimaksimalkan.
Ilmu merupakan hal yang sangat berharga. Berbeda dengan benda berharga lain, ilmu sangat mudah kita temukan. Apapun yang ingin kita ketahui ada di dunia maya yang bernama internet. Internet menjadi sebuah ‘sekolah’ lain bagi kita untuk bisa menjadi cerdas. Inilah yang hendaknya lebih ditingkatkan di kalangan masyarakat. Tidak hanya fungsi entertainment saja yang diprioritaskan, namun juga sisi educative dalam internet. Ilmu merupakan hal yang dinamis dan sangat luas cakupannya, jadi kenapa tidak menjadi gaya hidup kita? Kenapa kita tidak berusaha mencari apa yang kita ingin ketahui setiap harinya di internet? Sebuah media tanpa batas yang membantu kita menguasai dunia? Internet bukan milik para hacker, bukan milik blogger maupun facebooker, namun milik semua orang yang mau menggunakannya.
Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar di dunia. Inilah kekuatan kita. Internet bisa menjadi media pemersatu bangsa. Internet bahkan bisa digunakan pemimpin bangsa kita untuk melihat rakyatnya lebih jauh. Internet bisa menjadi media kita mengekspresikan apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan. Perlu disadari internet mampu mengubah pola pikir kita. Maksimalkan internet dengan berekspresi dan memaksimalkan potensi yang Anda miliki, gunakan internet menjadi media pembelajaran dan media yang mampu membantu Anda melakukan aktivitas. Dan yang terakhir gunakan internet secara dewasa, secara santun dan gunakan semaksimal mungkin, mumpung sekarang internet masih diperbolehkan J.
Komentar
hehehehe...
maju terussssss....