Teknologi Garis Gawang Menimbulkan Pro dan Kontra

Di Piala Dunia 2014 kali ini, FIFA berniat mengantisipasi masalah kontroversial di pertandingan sepak bola. Sebagai manusia biasa, wasit pun kerap kali melakukan kesalahan. Dan yang paling sering menjadi perdebatan adalah keputusan kontroversi dari sang pengadil apakah bola sudah melewati garis gawang (goal) atau belum. Biasanya pihak yang merasa dirugikan akan melakukan protes pada wasit.

Nah, untuk mengantisipasi kesalahan "manusiawi" sang wasit tersebut, FIFA mengadopsi teknologi garis gawang (goal line technology). Teknologi ini diklaim mampu membantu wasit dalam mengambil keputusan secara akurat. Dengan teknologi ini, secara otomatis apabila bola melewati gawang, maka jam tangan wasit akan bergetar dan memberi tanda bahwa telah terjadi gol. Dengan teknologi ini, maka wasit akan terbantu dan dengan tepat dalam mengambil sebuah keputusan.

Layaknya sebuah kebijakan, banyak pihak yang menolak digunakannya teknologi ini dalam sepak bola. Salah satunya adalah Presiden UEFA dan mantan pemain timnas Perancis, Michel Platini. Menurutnya, sepak bola ini adalah olahraga yang menuntut "manusiawi" bukan teknologi. Artinya, sepak bola baiknya dikendalikan oleh manusia dengan kelebihan dan kekurangannya, bukan bergantung pada teknologi. Kontroversi yang selama ini terjadi di sepak bola menjadi "bumbu" tersendiri, dan disitulah letak dari indahnya sepak bola. UEFA sendiri enggan mengadopsi teknologi ini, mereka memilih menempatkan seorang hakim garis di samping masing-masing gawang dalam pertandingan Liga Champions dan Europa League untuk mengawasi dengan lebih jelas, apakah bola memang sudah melewati garis gawang atau belum.

Sementara bagi pihak yang pro dengan kebijakan ini, teknologi tersebut dapat membantu wasit mengambil keputusan yang tepat dan cepat, sehingga tak lagi menyita banyak waktu permainan dengan protes-protes berlebihan. Salah satu yang mendukung diberlakukannya teknologi ini adalah pemain timnas Inggris, Frank Lampard. Menurutnya, teknologi tidaklah "diharamkan" dalam sepak bola, selama dia tidak merusak permainan. 

Pro kontra ini terus berlanjut dengan argumennya masing-masing. Namun, selaku fans, kita berharap hal ini tidaklah mempengaruhi keindahan permainan sepak bola itu sendiri. Pro kontra tetap ada, namun juga sebaiknya tidak mempengaruhi esensi permainan sepak bola itu sendiri. Saya membayangkan bagaimana perasaan Michel Platini sekarang, ketika Timnas negaranya, Perancis saat lawan Honduras. Gol dari Perancis disahkan melalui teknologi garis gawang. Berpulang pada Anda, mau di jalur pro atau kontra dari teknologi ini?

Referensi :
Bola.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi