Ponsel Tak Terpakai
Tahukah Anda jika di tahun 2018 1.4 milyar unit ponsel pintar (smartphone) terjual. Dan bila kita perhatikan, hampir setiap tahun satu produsen ponsel pintar akan mengeluarkan tipe baru menggantikan yang lama. Tidak hanya satu, bahkan mungkin beberapa kali dalam setahun produsen itu mengeluarkan banyak tipe smartphone.
Apabila mengikuti tren maka hampir saat smartphone baru launching maka akan cukup sering kita berganti gawai. Lalu bagaimana nasib ponsel-ponsel lama? Bila kita amati, umur ponsel saat ini jauh lebih pendek dibanding jaman dahulu. Saat dulu, satu tipe ponsel dapat digunakan bahkan hingga 10 tahun, saat ini? Mungkin maksimal 4-5 tahun umur ponsel itu sudah tidak begitu nyaman digunakan. Semua karena perkembangan teknologi yang terlampau cepat.
Ponsel-ponsel lama akan menumpuk dan menjadi limbah. Bila dibiarkan tentu saja akan merusak lingkungan. Bagaimana mengatasi limbah ponsel tak terpakai ini? Dijual tentu saja bukan sebuah solusi. Lama kelamaan sampah-sampah ponsel ini akan semakin menumpuk.
Campur Tangan Pabrikan Ponsel
Para produsen ponsel sudah saatnya untuk tidak hanya memikirkan bagaimana memasarkan ponsel-ponsel mereka. Mereka harus mengolah juga limbah-limbah ponsel lama untuk didaur ulang ataupun program lain yang dapat menyelamatkan lingkungan. Program trade in (tukar tambah) yang biasanya diadakan saat peluncuran produk baru perlu dipikirkan pula bagaimana mengolah ponsel-ponsel lama itu tak hanya menguntungkan secara bisnis namun juga memiliki misi menyelamatkan lingkungan.
Berfokus pada pemasaran produk mereka semata bukanlah sebuah kesalahan. Hanya saja para pabrikan ponsel setidaknya memiliki tanggung jawab moral mengingat karena sampah-sampah ponsel lama mereka akan merusak lingkungan.
Komentar