Kenali Kehidupan Kita
Ketika saya menumpang KRL Jakarta-Bogor di kelas ekonomi yang peuh sesak, saya banyak bertemu dengan berbagai karakter orang. Sesuai adatnya, kelas ekonomi adalah kelas yang paling “diminati” banyak orang yang tidak mempedulikan kenyamanan. Karakter pertama yang saya lihat adalah banyaknya orang yang tidak mau mengalah pada orang lain. Dengan teganya mereka mendesak orang di depannya agar bisa mendapatkan cukup oksigen. Dan saya lihat di depan ada seorang gadis kecil berseragam SMP yang terlihat kepanasan dan kesulitan bernafas dengan wajah merah seperti lobster rebus. Di bagian lain saya melihat seorang lelaki gagah tertidur di tempat duduknya tanpa mempedulikan seorang nenek tua berdiri di depannya penuh rasa capek mengharap sekedar tempat duduk untuk beristirahat.
Fenomena lain adalah banyaknya orang yang mencari rezeki dan kehidupan lewat gerbong KRL. Terlihat ada banyak pedagang yang menjual berbagai macam barang dari mulai tissu seharga Rp.1.000 hingga korek api dan lampu senter. Belum hilang padangan saya dari para pedagang tadi, mucul pedagang lain yang menjual minuman, diikuti loper koran yang menjual “informasi”. Tak hanya itu banyak juga anak kecil mengeluh pada para penumpang sambil berkata lapar belum makan. Disusul dengan seorang buta bersuara pas-pasan menyanyi mengharap kebaikan hati penumpang.
Ada sedikit rasa iba menyaksikan fenomena tersebut, namun begitulah episode kehidupan yang harus dijalani. Bukan pilihan mereka hidup penuh ketidaknyamanan dan penderitaan seperti itu. Bukan kemauan mereka untuk setiap hari berdesak-desakan di KRL dan mengharap rasa kasihan orang lain. Namun kehidupan memang keras. Kehidupan tidak selamanya memberi kebahagiaan, bahkan kebahagiaan itu terkadang jauh dirasakan oleh sebagian orang.
Kata orang, kehidupan ini penuh dengan perjuangan. Diperlukan sebuah nyali yang besar untuk menjalani sebuah kehidupan. Karena bila kita menganggap remeh kehidupan sama artinya kita menyerah dan membiarkan kehidupan mengalahkan kita. Bagaimana tidak, kehidupan adalah sebuah perjalanan yang paling banyak mengandung risiko. Manusia tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi pada kehidupannya. Manusia pun tidak akan mudah dalam mencapai kehidupannya di dunia. Kehidupan adalah sebuah episode yang hari demi hari senantiasa timbul masalah yang silih berganti.
Manusia memiliki berbagai cara yang berbeda dalam menanggapi kehidupan dan permasalahannya. Ada yang cuek dalam menghadapi sebuah masalah hidup. Pada kelompok lain, ada yang menghadapi dengan tenang, penuh kecermatan dan kehati-hatian menghindari resiko. Ada pula yang telah menyerah menghadapi masalahnya, hingga mereka menyerahkan hidupnya pada seutas tali ataupun seteguk racun. Begitu banyak masalah orang dalam kehidupan, hingga menimbulkan berbagai cara dalam menghadapinya.
Kita sadari, kehidupan merupakan sebuah kenyataan yang harus dijalani. Kehidupan selalu berjalan ke depan, kita tak mampu kembali ataupun berhenti sekehendak hati. Allah telah menyiapkan skenario kehidupan yang harus dijalani manusia di dunia ini. Sementara kehidupan terus berjalan, masalah menjadi satu paket yang menjadi bumbu dan warna kehidupan yang dijalani. Namun logika kadang mengatakan kehidupan ini begitu sulit untuk dijalani. Kita terkadang seolah-olah menjadi bodoh dan bingung mencari cara sukses menjalani kehidupan kita. Kita seolah-olah tidak mengenali kehidupan dan tujuan hidup kita.
Pertanyaan yang sering timbul di pikiran saya adalah, bagaimana kita menjalani hidup yang senantiasa maju ke depan. Tak mungkin kita terhenti apalagi mundur, dan hal sia-sia bila kita mencoba menghambat kehidupan ini untuk bergerak ke depan. Karena kita tak mungkin terhenti atau mudur ke belakang, maka ada satu peraturan mutlak dalam hidup, yakni : HIDUP HANYA MENGENAL KATA MAJU. Peraturan inilah yang menjadi pedoman kehidupan yang menjadi pegangan bagi kita agar selalu berusaha untuk tidak tertinggal dan kalah dari kehidupan. Kita pasti tidak mau menjadi seorang pecundang kehidupan yang meminta bantuan kehidupan orang lain. Kita pastinya ingin menjadi seorang yang sukses menciptakan kehidupannya sendiri dan bangga akan hal tersebut.
Strategi tepat dalam perang adalah : “Jika ingin menang, maka kenalilah musuhmu.” Hal tersebut berlaku pula dalam kehidupan. Orang yang sukses dalam kehidupan ini adalah orang yang mengenali dengan baik kehidupannya. Hidup juga butuh strategi yang tepat untuk menklukkannya. Orang yang gagal bukan karena kehidupan keras padanya, namun terkadang dia sendiri tidak mengenal diri dan kehidupannya.
Cara mengenali kehidupn adalah dengan mengenal diri kita dengan lebih baik. Cobalah Anda merenung untuk memikirkan sifat dan karakter Anda. Cobalah Anda ingat kembali kemampuan dan prestasi yang Anda peroleh, dengan cara apa Anda mendapatkannya. Cobalah Anda juga berpikir, apa yang sangat ingin Anda lakukan dengan kemampuan Anda. Secara umum, ketika bercermin lihatlah dengan baik diri Anda. Bertanyalah pada diri Anda, apa potensi yang bisa Anda lakukan?
Semua orang memiliki kemampuan dan keunggulan yang berbeda-beda. Sadari dengan benar, apa posisi dan kelebihan Anda. Jika berhasil menelusuri potensi Anda, itulah langkah awal meraih kesuksesan. Namun jika Anda belum berhasil menelusuri potensi tersebut, teruslah mencari. Karena jika Anda tidak mampu mengetahui potensi dan kemampuan Anda, maka Anda akan terlempar dari kerasnya kehidupan. Teruslah mencari dan jangan menyerah, karena hal ini begitu penting bagi kehidupan. Jika Anda gagal, maka kehidupan akan mengalahkan Anda.
Kunci kesuksesan ada dalam diri kita sendiri dan kita haus mampu menyadarinya. Jangan sampai menggantungkan kesuksesan pada kehidupan orang lain. Mau tidak mau kita harus berpegang pada kemampuan kita, karena potensi yang anda kuasai dan selalu dilatih, akan semakin menjadi kekuatan untuk meraih kesuksesan. Sukses adalah sesuatu yang kita ciptakan, bukan sesuatu yang kita dapatkan secara gratis tanpa perjuangan. Semua orang pada dasarnya memiliki potensi, tinggal bagaimana mampu memanfaatkan potensinya tersebut. Orang sukses adalah yang mampu memanfaatkan semua kemampuannya dan tak menyerah pada kehidupan.
Komentar