Bahagialah Kita Memiliki Ulama

Ketika saya kelas 3 SMA, waktu itu pelajaran Sosiologi yang membahas tentang modernisasi global, termasuk modernisasi agama, saya tetap keukeuh bahwa modernisasi agama tidak perlu terjadi, karena agama bersumber dari Tuhan yang tak dapat direvisi pun diubah oleh siapapun, yang ada hanyalah adanya modernisasi teknologi untuk mendukung pelaksanaan agama, misal : adanya kompas untuk menentukan arah kiblat, maupun adanya teropong guna melihat hilal mengetahui awal Romadhon. Namun, dari pendapat itu, hingga sekarang saya masih menemukan banyak yang tidak sepakat dari apa yang saya kemukakan.

Saat saya mencari berita tentang fatwa-fatwa MUI di sebuah web TV swasta, ada suatu hal yang membuat saya agak malu. Setiap ada pemberitaan tentang fatwa MUI, di bawahnya pasti ramai komentar menghujat, menghina lembaga ulama tersebut, bahkan kadang dengan kata-kata kasar. Namun rata-rata mereka yang berbuat seperti itu adalah orang-orang yang "cerdas" dalam bersilat lidah.

Saatnya sekarang kita berandai-andai. Seandainya di negeri ini tidak ada ulama maupun mufti, apakah kita mampu menerjemahkan tafsiran Al Qur'an pada kondisi zaman yang berubah begitu cepat? Sekali lagi saya berpendapat tak ada revisi dalam hal urusan Al Qur'an, saya berpendapat bahwa perkembangan dunia ini harus dilihat pula dari kaca mata agama, bukan dari kaca mata agama yang mengikuti perkembangan zaman.

Ketika kita tak mampu mentafsirkan perbuatan kita sesuai tidaknya dengan kaidah agama, itulah fungsi adanya ulama. Mereka yang mampu disebut "ulama atau kyai" tentunya belajar agama secara menyeluruh dan terus menerus, serta tidak sembarang berucap. Jadi ketika ada ulama yang mengeluarkan sebuah fatwa, terlepas kita suka ataupun tidak suka, awal yang kita lakukan adalah menghormatinya, bukan malah langsung menghujat, mengatakan "dikit-dikit haram...dikit-dikit haram", sadarilah bahwa mereka berucap seperti itu ada konsekuensi moral yang dipertanggung jawabkan kepada Alloh SWT.

Memang masalah surga maupun neraka ada pada Alloh SWT, bukan ulama yang menentukan. Namun, fungsi ulama adalah memberi pengertian kepada umat agar mereka bisa beribadah tepat sesuai agamanya. Kita ambil sisi positifnya, jika kita tak mau melaksanakan apa yang difatwakan ulama yang menurut kita benar sah-sah aja, toh di negara kita tak ada hukuman karena tidak melaksanakan perintah ulama, tinggal tanggung jawab kita pada Alloh SWT, bahkan jika kita cenderung menghina ulama sudah dapat dipastikan kita mendapat dosa, karena Islam tidak pernah mengizinkan umatnya untuk melakukan penghinaan.

Sekali lagi kita tak perlu melakukan perdebatan yang kita sendiri tidak tahu tentang ilmunya. Yang jelas sebentar lagi Romadhon tiba, mari kita sambut dengan hati bersih, penuh instropeksi diri, sudah sesuaikah diri kita mempertanyakan ulama? Apa kapasitas kita? Apakah kita lebih beriman daripada mereka? Karena ulama adalah pewaris para Nabi, kita akan kesulitas dalam kehidupan agama kita bila tanpa Ulama.


Jakarta, 4 Agustus 2010

Komentar

duuwiiq mengatakan…
kata Pak ustadz: kita mencari dunia dengan ilmu, kita mencari akhirat pun dengan ilmu, jadi qt mencari dunia akhirat dengan ilmu, betul?????

mw ramadhan: mengucapkan mohon maaf atas segala khilaf, semoga qt disampaikan kepada bulan Ramadhan, ibadah qt selalu lebih baik dari hari ke hari,istiqomah selalu dalam jalanNya, ammmiiinnn^_^
Unknown mengatakan…
betull...
ulama amat sangat di perlukan setiap perkembangan zaman.
apalagi dengan kondisi zaman yg seperti saat ini. buadaya sdh amat merajalela di jiwa rakyat indonesia terlebih umat muslim..
oleh karena itu hal ini perlu diingatkan kembali oleh ulama..
semoga ulama di Indosesia selalu berjuang dalam dakwah islam.
shg umat muslim di indonesia dpt terketuk hatinya untuk kembali menjalankan syariat agama.. aminn..
duuwiiq mengatakan…
mungkin yang protes2 itu ilmunya belum nyampe....


semoga kita semua selalu dalam bimbinganNya, di jalan yang diridhaiNya.....

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi