Hati, "Identitas" Seorang Manusia.
Apa yang pebedaan antara manusia dengan hewan? Selain bentuk fisik, yang membedakannya adalah manusia dianugerahi oleh Alloh SWT berupa pikiran dan hati sebagai pengendali perasaan. Dua sifat inilah yang menjadi "senjata" manusia dalam menjalani tugasnya sebagai "kholifah" di muka bumi ini. Inilah kelebihan yang menjadikan manusia makhluk spesial di dunia ini.
Namun anehnya dua hal ini, terutama hati jarang disyukuri oleh manusia itu sendiri. Banyak orang yang bekerja keras siang dan malam untuk kebutuhannya, namu kadang lupa akan kebutuhan hatinya. Hati merupakan cerminan sifat dan perasaan seseorang. Hati merupakan identitas kedewassan ruhaniah manusia. Hatilah yang menentukan sifat buruk atau jahat dari manusia itu sendiri. Hati inilah yang menentukan seberapa dekatnya dia dengan Tuhannya.
Hati juga memerlukan energi. Suntikan energi tersebut didapat dari agama. Dengan ingat pada agama serta senantiasa rajin beribadah maka hati ini akan senantiasa terjaga. Namun, manusia tetap makhluk yang tidak sempurna, suatu saat tentu hati akan ternoda, jika noda ini dibiarkan bahkan senantiasa terus bertambah, maka noda akan mengeras dalam mengeruhkan hati.
Ketika hati semakin menghitam, manusia tidak lagi bisa mendengar nasehat dalam hatinya, tidak mapu lagi membedakan mana benar mana tidak, yang ada hanyalah mana yang menguntungkan dia secara duniawi. Inilah yang merendahkan derajat manusia, yang tak mampu menggunakan akal pikiran serta hati yang khusus diberikan hanya pada manusia.
Untuk itulah, hendaknya kita senantiasa membersihkan hati, agar tidak semakin kusam dan menjauhkan kita dari agama. Cara untuk membersihkannya adalah :
1. senantiasa merajinkan diri membaca Al Qur'an, karena inilah cara hamba berkomunikasi dengan Alloh SWT.
2. Sadari bahwa manusia makhluk yang lemah, tak mampu berbuat apapun tanpa seizin Alloh SWT.
3. Seringlah beristighfar karena manusia pasti pernah berbuat kesalahan dan dosa, siapapun dia kecuali Nabi dan Rosul.
4. Ingatlah akan kematian, dan kita akan menuju akhirat yang kekal yang akan mempertanggungjawabkan kehidupan kita di dunia.
Semoga kita termasuk golongan orang berhati bersih dan selalu membersihkan hati. Semoga juga kita termasuk orang yang istiqomah di jalan keimanan dan ketaqwaan.
Namun anehnya dua hal ini, terutama hati jarang disyukuri oleh manusia itu sendiri. Banyak orang yang bekerja keras siang dan malam untuk kebutuhannya, namu kadang lupa akan kebutuhan hatinya. Hati merupakan cerminan sifat dan perasaan seseorang. Hati merupakan identitas kedewassan ruhaniah manusia. Hatilah yang menentukan sifat buruk atau jahat dari manusia itu sendiri. Hati inilah yang menentukan seberapa dekatnya dia dengan Tuhannya.
Hati juga memerlukan energi. Suntikan energi tersebut didapat dari agama. Dengan ingat pada agama serta senantiasa rajin beribadah maka hati ini akan senantiasa terjaga. Namun, manusia tetap makhluk yang tidak sempurna, suatu saat tentu hati akan ternoda, jika noda ini dibiarkan bahkan senantiasa terus bertambah, maka noda akan mengeras dalam mengeruhkan hati.
Ketika hati semakin menghitam, manusia tidak lagi bisa mendengar nasehat dalam hatinya, tidak mapu lagi membedakan mana benar mana tidak, yang ada hanyalah mana yang menguntungkan dia secara duniawi. Inilah yang merendahkan derajat manusia, yang tak mampu menggunakan akal pikiran serta hati yang khusus diberikan hanya pada manusia.
Untuk itulah, hendaknya kita senantiasa membersihkan hati, agar tidak semakin kusam dan menjauhkan kita dari agama. Cara untuk membersihkannya adalah :
1. senantiasa merajinkan diri membaca Al Qur'an, karena inilah cara hamba berkomunikasi dengan Alloh SWT.
2. Sadari bahwa manusia makhluk yang lemah, tak mampu berbuat apapun tanpa seizin Alloh SWT.
3. Seringlah beristighfar karena manusia pasti pernah berbuat kesalahan dan dosa, siapapun dia kecuali Nabi dan Rosul.
4. Ingatlah akan kematian, dan kita akan menuju akhirat yang kekal yang akan mempertanggungjawabkan kehidupan kita di dunia.
Semoga kita termasuk golongan orang berhati bersih dan selalu membersihkan hati. Semoga juga kita termasuk orang yang istiqomah di jalan keimanan dan ketaqwaan.
Komentar