Langkah Mundur Microsoft Pada Nokia
Ponsel Nokia Asha 501 saya |
Saya adalah penggemar Ponsel Nokia sejak dulu. Semua itu berawal pada ponsel pertama yang saya miliki yakni Nokia 2100. Bagi saya, Nokia adalah ponsel jagoan yang dapat diandalkan. Salah satu nilai lebih Nokia adalah mereka merupakan ponsel yang awet bisa dipakai bertahun-tahun. Sampai sekarang pun saya masih menggunakan ponsel ini untuk keseharian. Tidak hanya satu, saya menggunakan Nokia Lumia 530 dan Nokia Asha 501 untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Namun, kepopuleran ponsel sejuta umat ini runtuh dengan perkembangan smartphone Android dan Iphone serta Blackberry. Nokia pun berusaha mengejar dengan mengandalkan OS Windows Phone. Bahkan akhirnya Microsoft pun membeli Nokia di tahun 2013 lalu.
Saya termasuk orang yang berusaha menggunakan ponsel dengan fitur di dalamnya secara seoptimal mungkin. Saya bukan orang yang gemar ikut arus, dengan menggunakan ponsel-ponsel yang sedang populer hanya untuk bergaya. Untuk itu, di tahun 2013 akhir, saya membeli ponsel yang menurut saya saat itu "tidak neko-neko" dan dapat diandalkan. Ponsel pilihan saya jatuh pada Nokia Asha 501.
Saya begitu mengandalkan ponsel tersebut untuk aktivitas sehari-hari. Ponsel simple yang support messaging macam WhatsApp dan lain sebagainya menjadi andalan saya berkomunikasi. Namun, makin disayangkan saat Microsoft mulai "menepikan" produk yang dianggap feature phone ini. Saya sudah tak lagi mendapatkan pembaruan OS. Namun, pembaruan OS terakhir yang mensupport Nokia Mix Radio sangat berguna.
Dan kabar buruk kembali berlanjut, Microsoft menghapus brand NOKIA di produk-produk smartphone Windows Phone Lumianya. Untungnya saya masih kebagian smartphone bermerk Nokia terakhir, yakni Nokia Lumia 530. Biarlah ponsel ini jadi kenangan.
Langkah terakhir yang mengejutkan adalah Microsoft berencana menjual Mix Radio ke LINE. Menurut saya, langkah "blunder" Microsoft. Nokia Mix Radio merupakan alternatif bagi pengguna ponsel Nokia Asha dan Lumia guna menikmati lagu secara legal. Alih-alih mendownload MP3 bajakan, Mix Radio ini solusi jika kita ingin mendengarkan musik secara "halal" dan murah. Namun, dengan dijualnya Mix Radio ke LINE, maka penggemar Mix Radio kini jadi galau, bagaimana nasib aplikasi favorit mereka kedepannya.
Dengan menggandeng brand besar seperti NOKIA, saya sebenarnya berharap, Microsoft melalui Windows Phone-nya mampu menjadikan persaingan smartphone menjadi ramai. Nokia masih memiliki para penggemarnya, dan dengan "memusnahkan" brand dan produk-produknya yang terkait NOKIA satu per satu, saya merasa Microsoft menggali kuburnya sendiri. Kita lihat saja, bagaimana perkembangan Lumia yang tanpa NOKIA ini.
Komentar