Bagaimana Jika Twitter Ditutup?

Twitter telah menjadi bagian dari rutinitas banyak pengguna internet. Bagaimanapun juga, media sosial yang satu ini cukup sukses untuk terjun dalam kehidupan sosial penggunanya. Kesuksesan Twitter ini menjadi begitu fenomenal seiring dengan kemudahan penggunaannya dan kesederhaan, ketika setiap posting justru dibatasi hanya 140 karakter. 

Hanya saja, tampaknya fenomena Twitter ini tak lagi bertahan lama. Tak seperti 2-3 tahun yang lalu, sama seperti pengguna media sosial lainnya, orang-orang kini mengalami situasi "jenuh" di Twitter. Ya, meski beberapa pengguna masih bertahan dan menggunakannya untuk berinteraksi, ternyata pertumbuhan pengguna baru masih bersifat stagnan dan tak ada perkembangan yang berarti. 

Mungkin memang jika kita perhatikan, Twitter terlalu "terjebak" dengan simplisitas yang mereka tawarkan. Twitter minim dalam hal fitur-fitur baru yang menjadikannya lebih segar dibandingkan saat ini. 

Di saat kita menggunakan Twitter saat ini, mungkin hanya sedikit perbedaan dibandingkan dengan 2-3 tahun yang lalu. Terlalu kaku, dan minim hal-hal yang baru. Apalagi di beberapa platform, Twitter lamban dalam memberikan update. Ambil contoh Twitter untuk Windows Phone serta Blackberry tipe lama yang tidak mendukung quote tweet. 

Fenomena pertumbuhan pengguna Twitter yang stagnan ini sebaiknya segera diantisipasi oleh manajemen. Bagaimanapun juga, Twitter telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern saat ini. Hampir semua orang pengguna internet memiliki satu akun Twitter. Dan fenomena saat ini Twitter telah menjadi alat kontrol bagi beberapa pejabat untuk berkomunikasi dengan publik ataupun hanya sekedar melihat aspirasi publik yang banyak pula disuarakan melalui media sosial satu ini. 

Salah satu dampak bila masalah ini tidak diselesaikan adalah kurangnya keinginan dari investor ataupun pemasang iklan. Ya, bila Twitter hanya stagnan seperti ini, dapat kita lihat jika harga sahamnya anjlok dan banyak perusahaan enggan untuk memasang iklan karena tidak efektif. 

Mungkin dulu beberapa pengguna beralih dari Facebook ke Twitter karena banyaknya iklan yang terlalu mengganggu. Namun, patut kita sadari jika bagaimanapun juga, media sosial gratisan seperti Twitter perlu adanya dukungan finansial melalui iklan. Nah, jika perkembangannya dirasa mentok, maka perusahaan pun enggan beriklan di Twitter. Akibat lebih jauh, bisa saja Twitter akan tutup. 

Sulit bila Twitter nantinya ditutup. Sulit untuk me-migrasi-kan pengguna yang cukup besar ini ke media sosial baru. Belum tentu pula cocok. Twitter adalah media khas yang memang disukai oleh penggunanya. Pemilik akun Twitter bisa berjam-jam betah menggunakannya untuk saling membalas mention ataupun me-retweet hal-hal yang mereka anggap informatif. Twitter telah menjadi media sosial yang sederhana namun begitu disukai. Akan sangat disayangkan jika harus ditutup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi