BYOD
Sekarang banyak perusahaan mengusung konsep BYOD (Bring Your Own Device) bagi para karyawannya. Dengan perangkat yang dimiliki secara pribadi, mereka dapat menggunakannya untuk bekerja. Di satu sisi, hal tersebut memudahkan perusahaan untuk lebih efektif dengan tidak mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli perangkat tersendiri. Namun juga bagi karyawan, hal ini tentunya mengakibatkan mereka kesulitan dalam memisahkan keperluan pribadi dan pekerjaan.
Gadget ataupun perangkat saat ini memang telah memungkinkan untuk digunakan dalam pekerjaan. Saya sendiri secara pribad amat bergantung pada ponsel pintar dengan koneksi internet untuk bekerja. Hampir semua pekerja memerlukan koneksi internet sepanjang hari. Hal ini dimudahkan dengan hadirnya beragam perangkat yang dengan mudah terhubung internet sehingga memudahkan bekerja di mana saja dan kapan saja.
BYOD tak hanya dituntut untuk memisahkan keperluan pribadi dan pekerjaan semata. BYOD juga memberikan tanggung jawab agar pekerjaan yang kita lakukan harus terlindungi dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Bagaimana melindungi data, menjadi sebuah tantangan tersendiri di BYOD.
Plus minus BYOD sudah menjadi dilema. Dikala teknologi telekomunikasi telah memudahkan kehidupan memberi dampak pada kehidupan pribadi. Dengan adanya BYOD, karyawan kadang dibebani notifikasi email ataupun urusan pekerjaan yang masuk bahkan dikala sedang berkumpul dengan keluarga.
Bila sudah meniatkan membawa perangkat sendiri dalam bekerja, maka akan banyak konsekuensi yang ditanggung. Beberapa diantara tentunya pemisahan urusan pribadi dan pekerjaan. Tak hanya pemisahan secara formal namun juga dari segi kehidupan.
Komentar