Waktu Tak Pernah Menunggu

Jum'at, 31 Desember 2010. Ya hari terakhir di tahun 2010 ini tampaknya akan saya lewati dengan biasa saja, tak ada yang spesial. Saya bukan tipe orang yang suka nongkrong-nongkrong, pun bukan tipe orang yang suka "menghitung terbalik" ala anak SD saat menjelang pukul 00.00 di tahun yang baru. Lebih enak saya tidur, syukur-syukur bisa terbangun di sepertiga malam terakhir untuk bersimpuh di hadapan Alloh SWT.

Saya tak punya semangat tahun baru? Eits, tunggu dulu, saya memiliki segudang semangat dalam menyambut tahun baru. Tapi bukan berarti saya memilih untuk merayakannya. Harapan di tahun baru tentu saja saya ingin berbuat lebih baik dari tahun 2010 ini, hanya saja kok tampaknya saya merasa bersalah dengan "sang waktu" yang akan pergi tanpa saya punya waktu yang cukup untuk membalas kesalahan saya.

Jujur, sebenarnya banyak waktu yang telah kita sia-siakan. Itulah yang menimbulkan rasa bersalah dari diri saya. Mengapa saya merayakan, padahal kita telah banyak menyia-nyiakannya. Dan sekarang "sang waktu" itu pergi begitu saja membiarkan kita sendirian dalam penyesalan yang tiada guna.

Tiada guna, ya itulah sebuah hakikat pasti bahwa waktu takkan menunggu kita maupun kembali. Waktu akan selalu berlari ke depan, tak peduli kita mampu mengikutinya ataupun tidak. Penyesalan yang ada pun tak bisa kita perbaiki. Semua yang telah terjadi menjadi ketentuan Alloh dan sang waktu enggan kembali.

Berbahagialah mungkin orang yang waktunya benar-benar termanfaatkan dengan baik. Namun pasti orang seperti itu dapat dihitung jumlahnya. Kebanyakan dari kita adalah orang-orang yang tak sadar ketika waktu semakin lama meninggalkan kita. Sebuah janji di akhir tahun hendaknya terucap, agar kita kembali fight untuk bertarung dengan sang waktu, dan kembali mengejar.

Sebuah tips pernah saya dengar dari seorang pengusaha : "Sebelum engkau sukses, janganlah tidur siang, dan tidurlah 4 jam sehari". Sungguh perjuangan yang luar biasa berat apabila kita mampu melakukan hal tersebut, yang menurut saya sangat sulit. Namun patut saya akui memang dengan begitulah kita mampu memanfaatkan waktu dengan optimal.

Namun sudahlah, sekarang telah tanggal 31, kurang dari 24 jam kita akan mulai lagi dari tanggal 1 bulan 1. Kita simpan semua kesalahan kita dalam berkas memori kita. Siapkan berkas baru untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Bukankah semua orang layak dapatkan kesempatan kedua? Dan yang terakhir, manfaatkan kesempatan kedua ini karena tidak ada jaminan Anda memperoleh kesempatan ketiga.

-sekian-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi