Bertahan di Era Digital
Kita hidup di sebuah jaman yang tidak hanya bergantung pada tatap
muka semata. Hampir semua serba mesin. Dari mulai dibangunkan oleh
alarm, mengambil uang melalui ATM, bahkan berinteraksi melalui media
sosial. Semua serba teknologi, yang memungkinkan orang dapat
beraktivitas dengan mudah.
Era digital juga berarti saat dimana
informasi begitu membanjiri. Informasi lebih mudah didapat dibanding
dulu. Media sosial seolah menjadi alat berbagi informasi yang utama.
Orang lebih memilih untuk mengakses internet guna mendapatkan informasi
yang lebih cepat dibanding sarana lain seperti TV atau radio.
Serba
cepat. Era digital menuntut semuanya lebih cepat dan praktis. Seolah
semua bergantung menggunakan ponsel pintar yang menjadi alat menjelajahi
era saat ini. Hal-hal sederhana seperti memesan taksi sekalipun
menggunakan aplikasi yang ada di ponsel pintar.
Penggunaan data
untuk menjelajah internet sekarang telah menjadi sebuah kebutuhan. Dulu
mungkin orang memerlukan internet hanya untuk mencari informasi yang
benar-benar penting. Akses informasi masih terbatas, pun dengan
kecepatan yang tidak secepat saat ini.
Jaman digital juga memaksa
orang untuk kecanduan pada sang ponsel pintar yang selalu terhubung
internet. Efeknya bahkan orang menjadi malas. Hal kecil seperti
bersosialisasi pun bisa dilakukan melalui ponsel pintar. Saking
kecanduannya, bahkan orang lebih tertarik memandangi ponselnya dibanding
berkomunikasi secara langsung.
Bertahan di era digital seperti
saat ini bukan berarti tidak perlu ikut arus. Teknologi begitu
dibutuhkan saat ini, bukan tindakan bijak untuk menghindarinya. Yang
diperlukan hanya sedikit menahan serta mengendalikannya.
Ada
beberapa dampak negatif jika kita terlalu larut dalam era teknologi saat
ini, baik secara fisik ataupun mental. Ada baiknya perlu sedikit bijak
untuk mengatur semua agar lebih efektif serta tidak mengganggu kehidupan
yang sebenarnya.
Komentar