Internet, Antara Kebutuhan dan Peluang
Beberapa waktu yang lalu, bos
Facebook, Mark Zuckenberg menemui Presiden Indonesia untuk memaparkan sebuah
misi yang kelihatannya mulia. Mark Zuckenberg berencana untuk memperkenalkan
proyek internet.org yang mengakomodir internet gratis untuk semua orang. Mulia
bukan?
Nah kini tampaknya proyek
mulia tersebut telah terealisasi. Facebook bekerjasama dengan salah satu
operator di Indonesia meluncurkan internet.org yang menyediakan akses gratis
bagi beberapa situs. Kenapa cuma beberapa? Itulah permasalahannya.
Proyek Facebook ini dianggap
hanya akal-akalan saja dengan alasan ingin menggratiskan internet. Ada beberapa
hal yang disoroti, kenapa hanya beberapa situs saja dan kenapa hanya
bekerjasama dengan satu operator seluler saja.
Menciptakan internet gratis memang
merupakan tujuan yang mulia. Internet saat ini memang merupakan sebuah
kebutuhan. Internet merupakan media penghubung komunikasi, bisnis dan gaya
hidup masa kini. Namun, pentingnya kebutuhan internet saat ini tampaknya tidak
diimbangi dengan harga yang terjangkau. Bayangkan saja, untuk browsing tiap
hari, pengguna harus mengeluarkan ratusan ribu untuk membeli kuota internet.
Lain Facebook, lain pula
program Opera Mini yang bekerja sama dengan vendor ponsel lokal. Program ini
juga menawarkan akses internet gratis meski hanya tiga jam dan diperuntukkan
bagi pengguna feature phone agar "tergoda" untuk menggunakan
ponsel pintar.
Lagi-lagi program serupa
seperti internet.org milik Facebook memiliki Syarat dan Ketentuan di
belakangnya. Kebebasan akses internet secara bebas ini lebih kepada strategi
bisnis demi meraih lebih banyak pengguna.
Misal saja program
internet.org. Saya melihat secara subyektif, proyek ini berupaya untuk
meningkatkan jumlah pengunjung situs (traffic), ke Facebook dan
situs-situs yang digratiskan tersebut. Tujuannya tentu saja agar meraih lebih
banyak pendapatan melalui iklan.
Win-win Solution Bagi Operator?
Lantas, apa timbal baliknya
bagi operator yang bekerjasama dengan Facebook untuk "menggratiskan"
layanan ini. Entahlah, namun tak mungkin juga mereka ingin rugi. Mungkin juga
mereka mengejar pengguna layanan. Toh tak semua situs bisa diakses gratis, tak
ada masalah menggratiskan beberapa.
Syarat dan Ketentuan program
layanan internet gratis macam inilah yang kadang kurang jujur disampaikan.
Kerahasiaan data yang tidak dijamin, serta keterbatasan akses menjadi masalah
yang mengikuti program internet gratis ini.
Ada baiknya sebenarnya
pengelola situs ataupun operator saling duduk mencari solusi tepat guna
mendapatkan solusi yang saling menguntungkan. Konsumen bisa mengakses internet
dengan harga terjangkau serta tanpa batasan. Bukan dengan akal-akalan internet
gratis yang hanya menjadi strategi bisnis meraih peluang.
Komentar