Ketika Teknologi Hanya Menjadi Simbol

Telepon pintar (smartphone) semakin populer saat ini. Setiap bulannya, para produsen ponsel saling berlomba-lomba untuk menawarkan fitur yang mutakhir dalam mendukung kebutuhan mereka. Ya, smartphone mulanya diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia. Berkembangannya Operator System (OS) seperti Android, iOS, dan Windows Phone membuat orang tak lagi bergantung pada komputer. Dengan berbagai aplikasi yang ada, orang dapat dengan mudah untuk bekerja.

Namun, semakin berkembangnya teknologi smartphone ini, membuat dampak negatif. Orang tak lagi berpikir untuk mencari smartphone yang sesuai dengan kebutuhannya, namun berubah menjadi sebuah gaya hidup, kemewahan dan gengsi. Lihat saja, ketika merek  ternama seperti Apple dan Samsung mengeluarkan produk baru, bisa dipastikan penjualan mereka meningkat. Pembelinya bukan konsumen baru, mereka kebanyakan telah memiliki smartphone sebelumnya. Pun, pembelinya sebenarnya tidak membutuhkan sesuatu yang baru, smartphone lama mereka masih mampu melakukan fungsi-fungsi pekerjaan yang dibutuhkan. Alasan utama mereka membeli produk mutakhir itu sebenarnya adalah demi sebuah gengsi dan kemewahan.

Banyak sekali smartphone yang sepertinya "mubadzir" untuk dibeli di pasaran. Berkembangnya OS yang semakin cepat, membuat para konsumen semakin cepat pula untuk berganti ponsel. Kebutuhan yang beragam dibarengi dengan bervariasinya dana yang dimiliki membuat penjualan ponsel laris bak kacang goreng. Bisa diamati, kelompok strata ekonomi atas, senantiasa berganti ponsel sesuai keluaran terbaru. Hanya beberapa orang yang memilih untuk bertahan dengan smartphone yang dimiliki dan mengupdatenya. Sementara untuk kelas menengah ke bawah, mungkin hanya harus puas dengan ponsel merk lokal, yang bisa saja sudah tak lagi tersedia update.

Konsep awal smartphone yang berfungsi membantu pekerjaan telah berubah. Orang tak lagi membeli ponsel baru sesuai kebutuhan mereka, namun lebih ke gaya hidup. Ya, mereka lebih ingin membeli ponsel mutakhir dan canggih untuk menunjukkan kelas sosial mereka. Mengenai fungsi dan fitur, saya tidak yakin mereka memanfaatkannya secara maksimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi