Lupakah dengan Fitur SMS?

Pesan singkat, atau lebih dikenal dengan nama SMS (Short Message Service), merupakan fitur atau fasilitas yang dulunya menjadi favorit pengguna ponsel. Fitur SMS menjadi favorit dikarenakan harganya yang murah dibandingkan dengan tarif telepon. Fitur SMS ini pun pernah menjadi nilai lebih fasilitas yang hanya dimiliki ponsel hingga orang memilihnya dibanding dengan menggunakan telepon rumah, selain tentunya alasan mobilitas.
Sejak awal, tarif SMS semakin menurun dan terjangkau. Dulunya tarif SMS sebesar Rp. 350 per sekali kirim. Namun kini, tarif SMS sangat jauh lebih terjangkau, dari mulai Rp. 100 hingga hanya Rp. 1 per pengiriman.
Namun, patut disayangkan. Makin terjangkaunya tarif SMS tersebut tidak berbanding lurus dengan kepopularitasnya. Pelan namun pasti, fitur SMS mulai banyak dilupakan orang. Dari yang dulu bisa mengirim puluhan atau bahkan ratusan SMS per harinya, mungkin kini rata-rata kurang dari 10 SMS digunakan pengguna per harinya. SMS pun lebih sekedar fitur pelengkap. Kalaupun masih digunakan, lebih sebagai sarana polling kompetisi atau untuk transaksi perbankan mobile banking saja. Bahkan, tarif SMS yang murah tersebut, ironisnya justru disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan penipuan.
Menurunnya kepopuleran SMS ini diakibatkan akibat maraknya penggunaan pesan instan (instant messaging). Ya, dengan menggunakan data internet, pengguna bisa saling berkirim pesan. Tak hanya kata-kata, namun gambar pun dapat dengan mudah dikirim, sesuatu yang tidak dapat digunakan dengan fasilitas SMS. Popularitas layanan pesan instan semacam BBM dan Whatsapp mulai menggeser penggunaan SMS. Tarif murah yang ditawarkan oleh operator tak lagi menarik bagi yang sudah terlanjur kecanduan berkirim pesan instan.
Masih Memiliki Pengguna
Namun, dibalik penurunan penggunaan SMS, saya melihat, fitur layanan ini masih memiliki prospek dan potensi. Penggunanya mungkin tak sebanyak dulu, namun SMS tetap dibutuhkan oleh masyarakat.
Tidak semua pelanggan operator telekomunikasi adalah pengguna smartphone yang mendukung fitur pesan instan. SMS adalah satu-satunya layanan selain telepon yang mampu menjembatani pengguna smartphone dengan pengguna ponsel "jadul". Dengan SMS ini, setiap orang akan lebih mudah terhubung. Apalagi kita sadari, sinyal koneksi internet masih belum merata di negeri ini. SMS masih dibutuhkan.
Fitur SMS tidak dapat dengan begitu saja dihapus. SMS masih memiliki peminatnya sendiri. Beberapa orang bahkan dengan alasan keamanan lebih memilih SMS dibanding pesan instan menggunakan internet yang ada risiko peretasan di dalamnya. Pun sms masih dapat "dikolaborasikan" dengan akun media sosial untuk alasan pengamanan. Beberapa situs media sosial seperti Facebook, Twitter dan Google memberikan layanan dengan mengirimkan kode rahasia untuk login melalui layanan SMS.
Dibalik kepopuleran internet, pesan singkat masih memiliki pengguna tersendiri. Fakta ini seyogianya tidak diabaikan oleh operator seluler. Dan sebagai pengguna kita pun jangan mengabaikan fitur tersebut. Jadi, jangan lupakan fitur tersebut. Coba lihat kembali kontak phonebook Anda, siapa tahu ada teman yang lama tidak kita hubungi. Tulislah pesan hai, dan jalin kembali silaturahmi dengan SMS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi