4G, 3G, 2G, dan Internetan di Tengah Malam

Minggu ini, saya dibuat galau oleh operator seluler. Kegalauan saya rasakan saat hendak memilih paket internet. Maklum, kebutuhan internet saya cukup besar, dan juga sedang dalam masa-masa untuk berhemat, jadi harus lebih selektif memilih mana operator yang cocok dan menawarkan paket internet yang sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja anggaran yang saya siapkan.

Beragam tawaran operator saya pelajari satu per satu. Saya sebenarnya bukanlah sosok konsumen yang loyal pada hanya satu operator saja. Asal cocok, saya pun tidak anti dengan operator manapun. Namun, kompetisi para operator dalam menawarkan paket internetnya ini tetap saja membuat bingung konsumen.

Bayangkan saja, ketika harus berlangganan paket internet dengan bermacam syarat dan ketentuan. Syarat pertama yang menyebalkan menurut saya adalah pembagian paket internet menurut jam pemakaian. Kuota bonus (yang biasanya lebih besar dari kuota utama) diberikan di jam yang tidak masuk akal dan memungkinkan untuk mengakses internet. Kebanyakan jam kuota bonus tersebut diberikan di jam 01.00-06.00 dimana biasanya di jam tersebut orang sedang terlelap tidur.

Apa motivasi operator seluler memberikan jatah kuota di jam aneh seperti itu? Jika dipaksakan, bisa saja merugikan konsumen dari segi kesehatan maupun produktivitas. Hanya segelintir kalangan yang bisa memanfaatkan "kuota kelelawar" ini. Konsumen secara umum tentu jengkel dengan akal-akalan pembagian kuota seperti ini.

Syarat ketentuan menyebalkan lainnya menurut saya adalah pembagian kuota berdasarkan jaringan. Saat ini, operator seluler sedang getol mengkampanyekan penggunaan teknologi 4G yang diklaim lebih cepat dalam mengakses internet. Sebagai bahan promo, biasanya operator pun memberikan bonus kuota yang besar jikalau konsumen menggunakan layanan internet melalui jaringan 4G.

Tapi, sejatinya kuota 4G belum begitu banyak digunakan. Beberapa kalangan masih setia menggunakan teknologi sebelumnya 3G. Kuota 4G membutuhkan perangkat yang baru, dengan harga lumayan mahal. Selain itu, sebaran jaringan 4G dari operator juga belum begitu merata. Di kampung saya misalnya, hanya satu operator yang sudah bisa digunakan 4G-nya. Yang lain, paling bisa 3G, bahkan ada yang sinyal 3G-nya sering menghilang. Apakah operator tidak sebaiknya memperluas jaringan 4G-nya terlebih dahulu, alih-alih menawarkan kuota khusus yang hanya bisa dipakai jaringan tersebut.

Saya mengerti jika persaingan antar operator dalam menawarkan layanannya begitu ketat. Hanya saja, sebaiknya layanan yang diberikan tersebut hendaknya tidak membingungkan konsumen. Konsumen telah sepakat menggunakan layanannya, dan tentu saja mereka akan lebih nyaman menggunakannya tanpa dipusingkan oleh pembagian yang merepotkan. Semoga operator seluler kedepannya bisa lebih adil dalam memberikan pelayanan, agar setiap orang bisa menggunakan internet dengan nyaman dan murah, sehingga kualitas sumber daya manusia meningkat.

Komentar

Syahrul Fadhli Ferdian mengatakan…
Betul banget nih, bahkan kadang menjebak juga. Harus hati hati

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi