Rela Setor Data?

Di jaman sekarang, kita tentu paham jika semua pengguna ponsel pintar juga secara otomatis memiliki akun media sosial. Minimal ada satu media sosial yang senantiasa aktif digunakan setiap harinya. Bahkan sebagian besar saya yakin menggunakan media sosial ini sebagai alat komunikasi utama, misalnya saja BBM ataupun WhatsApp.

Media sosial merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masa kini. Seolah kita dianggap aneh jika hanya bisa dihubungi melalui telepon dan SMS serta tidak memiliki media sosial satupun. Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan "komunitas" internet yang menjadi tempat beraktivitas sehari-hari.

Namun, di sisi lain media sosial dan internet juga menyimpan sebuah dilematis. Data pribadi yang bersifat pribadi mau tidak mau akan terbuka karena dengan memiliki akun media sosial dan menggunakan internet kita dipaksa untuk menyerahkan identitas. Tak hanya identitas, aplikasi seperti chatting pun berarti kita "mempersilakan" si pemilik layanan untuk merekam atau menyadap obrolan kita.

Lantas, apakah berbahaya? Bisa iya bisa juga tidak. Sebagai masyarakat biasa, kita tentunya tidak akan terlalu direpotkan dan berpengaruh banyak dengan kebijakan ini. Paling banter mungkin hanya kita akan diserbu oleh "iklan" yang telah bekerjasama dengan pemilik layanan. Sebuah konsekuensi yang harus kita terima karena iklan pula yang menjamin layanan media sosial tetap gratis dan berjalan.

Itu sebagai masyarakat biasa. Jika sebagai pejabat negara mungkin kasusnya akan berbeda. Rahasia negara tentu saja tidak elok dibicarakan melalui layanan media sosial. Tetap ada kemungkinan data akan dibaca oleh si pemilik layanan yang rata-rata berada di luar negeri.

Namun, sebagai masyarakat biasa, bukan berarti kita bebas menggunakan layanan media sosial sesukanya. Keamanan tetap nomor satu. Jangan sampai data sensitif yang mungkin penting bagi kita bisa terlihat orang lain. Kita mungkin telah menyepakati perjanjian dengan media sosial untuk menjaga data yang kita berikan, namun bukan berarti tidak akan ada peretasan bukan? Jaman sekarang, peretasan data marak dilakukan. Dan kita masih dipaksa untuk rela setor data untuk pihak lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redmi 5 Plus di 2019

Langkah Memperbaiki Notifikasi Whatsapp Telat Masuk di Nokia 5.1 Plus

Internet, Dunia Baru untuk Berekspresi