Hilangnya Etika dan Waktu Berkualitas
Masing-masing dari kita kini telah memiliki ponsel pintar (smartphone). Bahkan pada beberapa orang memiliki ponsel lebih dari satu. Beragam alasan orang dalam memiliki ponsel. Ada yang berpendapat ponsel untuk berkomunikasi dan juga membantu setiap urusan, terutama pekerjaan agar lebih mudah.
Ponsel telah menjadi barang yang paling dekat dengan kehidupan manusia. Dimanapun dan kapanpun tampaknya ponsel selalu menemani setiap aktivitas. Saat makan siang, bekerja, atau bahkan ketika ke kamar mandi, beberapa orang senantiasa mengikutsertakan membawa ponselnya.
Sah-sah saja memiliki sebuah ponsel. Bahkan hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah dan tidak aneh saat ini. Bahkan, bila seseorang tidak menggunakan ponsel, bisa jadi dianggap tertinggal dalam berbagai hal, terutama soal kecepatan informasi. Namun, yang perlu disadari, tidak 100% ponsel merupakan barang yang positif. Ponsel juga menyebabkan beberapa dampak negatif apabila digunakan secara tidak terkontrol.
Ponsel merupakan alat komunikasi jarak jauh yang paling efektif saat ini. Ponsel merupakan sebuah alat yang bisa seolah "mendekatkan" orang yang secara tempat berada sangat jauh, seakan-akan ada di samping untuk mengobrol. Namun, di sisi lain, saking seringnya dan terbuai menggunakan ponsel, terkadang menyebabkan kecanduan, hingga melupakan sosok yang dekat.
Dengan terlalu seringnya menggunakan ponsel, beberapa orang terbuai hingga larut asyik. Dampak negatif tentu saja orang mulai tidak memperhatikan kondisi etika, lingkungan, bahkan waktu berkualitas berkumpul mulai berkurang.
Ponsel dengan segala perkembangannya telah menciptakan komunitas sendiri. Namun, komunitas tanpa tatap muka ini tentu saja tidak menciptakan hubungan psikologis dan mungkin perasaan untuk saling berbagi. Bagaimanapun juga, selain dunia maya yang bisa diakses melalui ponsel, juga masih ada dunia nyata yang merupakan kehidupan sebenarnya.
Komentar