Berharganya Informasi dan Privasi

Beberapa hari ini muncul sebuah berita yang menurut saya menarik. WikiLeaks mengaku menerima bocoran dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang belakangan sering membocorkan program mata-mata mantan lembaganya tersebut. WikiLeaks memberi ancaman, bila dua warga Australia terpidana mati kasus narkoba jadi dieksekusi, maka mereka akan membocorkan rahasia kecurangan Presiden Jokowi saat Pilpres 2014 kemarin.

Secara jauh saat membaca berita ini (entah benar atau tidak), informasi bisa menjadi peluru ataupun hal penting yang sensitif. Informasi yang bersifat skandal, bisa menjadi senjata menjatuhkan orang lain. Tak hanya menimpa kepala negara seperti kasus ini, namun setiap orang bisa juga mengalami.

Menjaga Sebuah Privasi

Perkembangan informasi dan teknologi yang pesat menuntut kita semakin cerdas dan berhati-hati menjaga informasi sensitif ataupun privasi. Setiap orang memiliki rahasia yang tak ingin diketahui oleh orang lain.

Penggunaan ponsel dalam kehidupan sehari-hari yang bahkan menjadi sesuatu yang penting, memaksa kita lebih pintar dalam mengaturnya. Informasi yang sensitif, dan merugikan bisa saja "dicuri" ketika menggunakan ponsel. Misalnya saja adanya penyadapan telepon ataupun pesan, dan lain sebagainya. 

Masih ingat ketika beberapa aktris hollywood mengalami peretasan akun iTunes mereka. Ya, bahkan akun yang terlindungi seperti iTunes pun bisa diretas. Inilah perlunya berhati-hati dalam penggunaan internet.

Sebenarnya, semua perusahaan IT berupaya melindungi konsumen mereka seoptimal mungkin. Penggunaan password ataupun kode pengaman misalnya, semua itu dilakukan agar konsumen mereka merasa aman dan nyaman saat menggunakan produk IT tersebut.

Namun satu yang tetap disadari, tak ada yang menjamin 100% aman. Apalagi hampir semua layanan IT tersebut berasal dari asing yang sulit untuk dikontrol. Maka ada baiknya kita lebih selektif saat berbagi ataupun menyimpan informasi. Sebaiknya hindari menyimpan hal-hal yang kemungkinan menjadi bumerang buruk bagi diri sendiri. Kewaspadaan dan pencegahan lebih baik dilakukan sebelum kejadian kan?