Simalakama Internet
Dunia semakin berubah. Dunia yang kita kenal hari ini, adalah dunia yang berbeda dengan sepuluh atau belasan tahun yang lalu. Dunia saat ini semakin tumbuh dan makin "tidak mempedulikan" jarak ataupun waktu. Ambil contoh ketika mengetik sebuah dokumen. Bila dulu menggunakan mesin ketik dan boros kertas karena kesalahan ketik, semua itu tak lagi terjadi berkat komputer. Ya, komputer telah mengubah gaya hidup makin ke arah digital. Kolaborasi komputer dengan internet serta telekomunikasi, telah mengubah kehidupan.
Banyak yang berubah dengan perkembangan teknologi ini. Cara bekerja, berinteraksi, sampai hiburan pun berubah. Internet telah mengubah kehidupan. Ada yang semakin baik, tak jarang ada pula yang terjebak oleh dampak buruk internet. Tidak semua hal berakhir untuk kebaikan. Ada pula yang memanfaatkan untuk sesuatu yang salah.
Internet memang seperti dua buah sisi. Ada positif, ada pula negatif. Kita bahas dulu dampak negatifnya. Internet memang memudahkan. Berkirim surat secara elektronik (E-Mail), berkirim pesan, bahkan video call, semua itu memang hal positif bagian dari adanya internet. Jarak makin tidak dipedulikan, tapi dampak negatif juga tak kalah penting untuk dibahas.
Dampak Negatif Sebuah Teknologi
Akhir-akhir ini beberapa teman Facebook saya sedang bingung. Banyak dari mereka terkena dan menjadi korban SPAM. Awalnya, mereka tertarik dengan sebuah posting dari teman. Postingnya tentu menarik, seolah-olah temannya tersebut membagi video, bisa sesuatu yang lucu, ataupun bergenre xxx. Karena menimbulkan rasa penasaran, maka di-klik lah postingan tersebut. Namun, bukan video yang dilihat, tapi justru malah akun mereka ikut mengirim postingan-postingan tanpa kemauan mereka.
Jikapun itu tidak berbahaya, tunggu dulu. Coba perhatikan gambar saya ini.
Gambar ini adalah hasil searching saya melalui Google dengan keyword "Diperkosa Teman Facebook". Media sosial ini merupakan salah satu yang populer di Indonesia. Facebook, menjadi sarana untuk berinteraksi. Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia ingin dan gemar untuk saling berhubungan dengan banyak orang. Media sosial menjadi sarana efektif. Berkenalan dengan teman-teman baru, dan mendapat banyak kenalan. Tak heran, Facebook begitu sukses menjadi media sosial yang favorit. Namun, dengan semakin populernya media sosial, maka memancing pula kejahatan dengan penyalahgunaannya. Seperti di gambar tersebut, kasus perkosaan terjadi dengan "bantuan" Facebook. Banyak juga kasus kejahatan lain yang memanfaatkan internet. Seperti penipuan, pencurian identitas, virus, pembajakan dan lain sebagainya.
Pentingnya Sebuah Edukasi
Sebenarnya, penggunaan internet dan khususnya media sosial adalah hal yang menyenangkan. Seperti dibahas sebelumnya, internet telah menjadi sebuah gaya hidup digital saat ini. Saat semua hal terhubung oleh internet. Media sosial, layanan perbankan, dan korespondensi, saat ini menggunakan internet sebagai sarana. Pangkal muasal penyalahgunaan internet adalah lebih kepada kurangnya edukasi para penggunanya.
Pengguna internet terdiri dari beragam kalangan. Hanya saja, yang mengetahui secara pasti cara untuk menggunakan internet mungkin tidak semuanya. Terkadang pula banyak meremehkan Syarat dan Ketentuan (Term and Conditions) sebelum menggunakan atau membuat akun di internet. Misalnya saja, pembatasan umur minimal 13 tahun untuk memiliki akun Facebook. Bagi beberapa anak bahkan sebelum berumur tersebut sudah memilikinya. Mereka melakukan "pencurian umur". Padahal, saat Facebook memberlakukan pembatasan umur bukanlah tanpa alasan. Usia 13 tahun, mungkin dianggap oleh Facebook sebagai batas minimum kedewasaan seseorang untuk bisa menggunakan layanan mereka. Usia tersebut merupakan batas dari seseorang mengerti akan tanggung jawab memiliki akun Facebook.
Belum lagi, beberapa orang kadang tidak memahami batasan dalam berinteraksi secara online. Bertemu (kopi darat) dengan orang yang hanya mereka kenal melalui internet misalnya. Di internet, orang bisa menjadi siapapun. Seseorang bisa jadi berbeda ketika di dunia nyata. Penipuan dan pelecehan seperti yang diceritakan di atas, terjadi karena terlalu percaya pada seseorang yang dikenal melalui dunia maya.
Beberapa orang kadang tidak tahu (atau mengesampingkan?) pentingnya keamanan dalam berinternet. Misalnya saja, hanya beberapa orang yang rutin mengganti passwordnya. Bahkan beberapa orang, ada yang asal dalam memilih password. Misalnya saja, tanggal lahir, dan hal-hal lainnya yang sebenarnya bisa ditebak dengan mudah. Belum lagi, beberapa orang terbuka dengan identitasnya, seperti alamat, nomor telepon, dan lain sebagainya. Hal yang sebenarnya tidak perlu untuk diberitahukan. Semua ini mungkin karena edukasi yang belum merata pada pengguna internet secara umum.
Sisi Positif Internet
Mungkin cukup untuk membahas sis negatif penemuan teknologi yang bernama internet tersebut. Internet telah menjadi bagian dari kehidupan. Internet bisa membantu pekerjaan. Beberapa industri baik kecil, menengah dan besar menggunakan internet untuk memasarkan produk mereka. Tak hanya itu, internet juga menjadi media bagi mereka untuk mengembangkan bisnis ataupun mencari peluang.
Internet dan media sosial merupakan sebuah karya dari perkembangan teknologi. Internet bisa mengubah kehidupan lebih mudah dan lebih baik. Pengguaan untuk bisnis, dan membangun jaringan melalui media sosial, telah mengantarkan pengguna internet menjadi generasi digital. Intinya mungkin harus lebih dewasa dan bijak dalam menggunakannya.
Pengguna internet terdiri dari beragam kalangan. Hanya saja, yang mengetahui secara pasti cara untuk menggunakan internet mungkin tidak semuanya. Terkadang pula banyak meremehkan Syarat dan Ketentuan (Term and Conditions) sebelum menggunakan atau membuat akun di internet. Misalnya saja, pembatasan umur minimal 13 tahun untuk memiliki akun Facebook. Bagi beberapa anak bahkan sebelum berumur tersebut sudah memilikinya. Mereka melakukan "pencurian umur". Padahal, saat Facebook memberlakukan pembatasan umur bukanlah tanpa alasan. Usia 13 tahun, mungkin dianggap oleh Facebook sebagai batas minimum kedewasaan seseorang untuk bisa menggunakan layanan mereka. Usia tersebut merupakan batas dari seseorang mengerti akan tanggung jawab memiliki akun Facebook.
Belum lagi, beberapa orang kadang tidak memahami batasan dalam berinteraksi secara online. Bertemu (kopi darat) dengan orang yang hanya mereka kenal melalui internet misalnya. Di internet, orang bisa menjadi siapapun. Seseorang bisa jadi berbeda ketika di dunia nyata. Penipuan dan pelecehan seperti yang diceritakan di atas, terjadi karena terlalu percaya pada seseorang yang dikenal melalui dunia maya.
Beberapa orang kadang tidak tahu (atau mengesampingkan?) pentingnya keamanan dalam berinternet. Misalnya saja, hanya beberapa orang yang rutin mengganti passwordnya. Bahkan beberapa orang, ada yang asal dalam memilih password. Misalnya saja, tanggal lahir, dan hal-hal lainnya yang sebenarnya bisa ditebak dengan mudah. Belum lagi, beberapa orang terbuka dengan identitasnya, seperti alamat, nomor telepon, dan lain sebagainya. Hal yang sebenarnya tidak perlu untuk diberitahukan. Semua ini mungkin karena edukasi yang belum merata pada pengguna internet secara umum.
Sisi Positif Internet
Mungkin cukup untuk membahas sis negatif penemuan teknologi yang bernama internet tersebut. Internet telah menjadi bagian dari kehidupan. Internet bisa membantu pekerjaan. Beberapa industri baik kecil, menengah dan besar menggunakan internet untuk memasarkan produk mereka. Tak hanya itu, internet juga menjadi media bagi mereka untuk mengembangkan bisnis ataupun mencari peluang.
Internet dan media sosial merupakan sebuah karya dari perkembangan teknologi. Internet bisa mengubah kehidupan lebih mudah dan lebih baik. Pengguaan untuk bisnis, dan membangun jaringan melalui media sosial, telah mengantarkan pengguna internet menjadi generasi digital. Intinya mungkin harus lebih dewasa dan bijak dalam menggunakannya.
Komentar